Archerion
-Today,
The Spirit Will Be Ressurect-
“I wonder, Who will be the winner?” ucap
perempuan dengan baju lengan pendek berwarna putih dan rok mini serta rambut
ungu seleher.
“aku tidak peduli.” kata Loki terlihat
menikmati pertempuran itu.
Gesekan pedang danTwin-Dagger terdengar jelas di antara air yang berjatuhan, air yang
semula berjatuhan dengan tenang mulai menghilang saat mereka saling bertatapan.
Kecepatan dan kuat nya tebasan di antara mereka membuat air yang akan jatuh
membasahi mereka menghilang dan menjadi hampa udara di sekitar mereka.
“kemana saja kamu selama ini?”
“tidak ada hubungan nya dengan mu.” Jawab
Nac saat senjata mereka saling bertatapan.
“this
isn`t nac..” batin Ciel
seraya mencari tahu apa yang berbeda dengan teman nya.
Saat Nac bergerak menyamping tanpa sengaja
Ciel melihat benda yang bergelantungan di leher Nac. “Artemia – Angels Blade –“ Ciel
terkejut saat perhatian nya teralihkan oleh benda itu. Sesaat Nac menghempas –
hempas kan pedang nya, pedangnya terpecah menjadi dua bagian pedang yang
mengitari Ciel. Dengan kecepatan penuh Nac menebas Ciel dan meninggal kan
pedang nya, lalu mengambil pedang yang satunya kembali dan menebaskan nya
kembali ke tubuh Ciel, Nac melakukan tebasan dengan kecepatan kilat itu
berulang kali.
“Skill
itu?!” Raven terkejut saat
Nac mengeluarkan skill itu, Raven mengingat kembali saat tubuhnya setengah
sadar melihat Nac menggunakan Angels Blade kepada Behemoth saat
melakukan test pembuatan Guild.
“jadi, itu bukan mimpi…”
“apa maksudmu? Skill apa itu?” Yuuko
terkejut saat melihat orang yang bergerak cepat sehingga aura di sekelilinginya
terhempas angin kebelakang dan menebas orang dengan aura kegelapan hingga
kegelapan itu tercabik – cabik.
“simpan rasa kagum mu, That’s guy…” terlihat raut muka Skull yang tidak tenang melihat
Skill itu.
Nac mengambil pedang – pedang tersebut dan
menebas Ciel dari bawah, lalu Nac mengakhiri serangan nya dengan kedua pedang
besar di tangan kanan dan pedang hitam di tangan kiri lalu menebas Ciel dari
atas hingga menebus kebelakang. Nac tertunduk dengan kaki kanan nya menahan
tubuh nya dan kaki kirinya berposisi tertidur.
Saat tubuh Ciel terjatuh tepat berada di
atasnya, Nac berdiri dan terdiam. Saat Ciel hampir menyentuh tanah, Nac
menendang perut Ciel dan membuat Ciel terpental di sudut arena. Suasana arena
mulai sunyi dan hujan ikut menyertai keadaan itu. Nac hanya terdiam dan
menunduk dengan rambut nya yang turun karena hujan lebat dan aura hitam yang
masih mengelilingi nya.
Ciel yang terlentang tanpa ada nya tanda
kehidupan, robot putih yang menjadi Judge mulai memasuki arena dan melirik ke
arah Nac yang telah berjalan menghampiri nya.
The
Winner Is…
Sebelum robot itu menyelesaikan ucapannya,
Nac menebas robot itu menjadi 6 bagian. Sesaat aura di sekitar Nac mulai semakin
besar dan bercampur merah. “you are not done yet”
“…” Ciel mulai berdiri dengan darah di
sekitar tempat nya berdiri dan memandang Nac. “oh…Abyss Neck” ucap Ciel
melihat kalung berbentuk cakar monster yang menggengam bola berwarna merah yang
telah menyala.
“Shut up”
“useless..” ucap Ciel yang bola matanya
penuh berwarna putih. Lensa mata Ciel yang semula hilang mulai Nampak berwarna
biru.
“time to kill you.” Nac menghilang dan
menebas Ciel ke atas, Saat tubuh Ciel terbang bebas, Nac loncat dan mengibas-ibas
kan pedang nya.
“sebenarnya
dia mau apa? Bukanya robot tadi sudah ingin mengumumkan pemenang nya…” Batin Misa menggengam erat genggaman tangan
nya.
“Here we go!” Skull berdiri dari tempat nya
duduk, semua mata mulai berpacu ke arah Nac yang di kelilingi dengan aura hitam
dan merah darah, serta mata nya berwarna merah darah dengan lensa matanya
berwarna merah. “tch..” Ciel mencoba melepaskan Memoria Arch namun tubuh
nya tidak kuat menampung kembali, sehingga mulut nya mengeluarkan darah.
Pedang yang di genggam Nac mulai terpecah
menjadi tujuh bagian pedang yang melayang mengitari Ciel. Dengan kecepatan
penuh Nac mengawali serangan nya dan menebas tubuh Ciel, serangan pertama Ciel
dapat menghalau nya dengan dagger nya namun tangan nya berdarah akibat kuat nya
serangan Nac. Nac mulai mengambil pedang di belakang Ciel dan berhasil menebas
Ciel. Nac Meninggal kan pedang nya dan mulai mengambil pedang di samping kiri
Ciel lalu menebas kan kembali dan meninggal kan nya kembali.
“that’s is…”
“…Omnislash” dengan terkejut Skull
memotong perkataan Ranko dan melirik ke arah Yuuko yang telah menutup mulut nya
dan tubuh nya bergetar melihat Nac yang bergerak sangat cepat dan menebas Ciel
bertubi – tubi.
Aura yang pekat di tubuh Nac membuat Nac
semakin menakutkan dan saat bergerak tubuh nya lebih cepat dari aura nya
sehingga aura nya tertinggal setiap dia bergerak. Nac memutar pedang nya dan
menebas Ciel ke atas, lalu mengakhiri serangan nya dari atas tubuh Ciel, Saat
Nac hampir menyetuh tubuh Ciel, terlihat Ciel tersenyum. Nac mendarat dengan
kedua kakinya setelah menebas Ciel dan begitu pula dengan pedang – pedang nya
yang jatuh dan tertancap di arena. Nac menangkap pedang nya yang terjatuh dari
atas tanpa melihat ke atas, Sesaat Nac merasakan sesuatu yang mengganjal dari
arah atas.
Nac bergerak dengan reflect nya dan
meloncat menyamping, dan ledakan besar terjadi saat benda di atas nya menyentuh
arena. Saat asap dari ledakan itu menghilang yang dia lihat hanya dagger yang
di lempar Ciel. Saat Nac melihat ke arah Ciel, yang dia lihat adalah kosong.
Mata Nac terbuka lebar saat mengetahui Ciel sudah berada di belakang nya dan
menendang punggung Nac. Tubuh Nac melayang bebas ke tengah arena di mana
tertancap nya dagger Ciel. Saat Nac tepat berada di atas dagger milik Ciel,
Ciel menghilang dan sudah berada di bawah Nac tepat di dagger itu berada. Ciel
menendang tubuh Nac ke atas.
“Memoria” Ciel berdiri dan mengambil posisi untuk
loncat seraya menebas – nebas kan pedang yang Nac yang telah tertancap. Pedang
itu berbuah menjadi semakin besar dengan aura yang di sekeliling nya. Pedang di
tangan Ciel mulai terpecah menjadi sebelas pedang.
“he`s not only copy my skill..” Nac terkejut melihat pedang yang
mengelilingi nya, dan Ciel mulai meloncat. Terlihat mata Ciel mulai kosong
dengan lensa matanya menghilang dan mata nya menjadi putih total. Dengan
kecepatan yang lebih cepat dari Nac, Ciel menebas Nac menyamping, dan menebas
kembali menyamping. Tubuh Nac terpontang panting di antara pedang milik nya
yang di ambil Ciel. Setelah puluhan tebasan Ciel lepaskan, Ciel berpacu dengan
arena yang telah hancur dan Ciel loncat kembali, saat Ciel meloncat terjadi
ledakan setelah Ciel meloncat.
Ciel menebas Nac ke atas dari bawah
sehingga tubuhnya berada di atas Nac, bersamaan dengan itu pedang milik Nac
terpecah. Dan tubuh Ciel terbang melayang jauh di atas Nac. Saat Ciel melihat
kebawah, terlihat mata Nac yang masih terbuka lebar dan darah yang keluar dari sekujur
tubuh nya. Ciel mengarah kan tangan kanan nya ke belakang kepalanya dan tangan
kiri nya ke belakang pinggul nya. Awan hitam yang menutupi Colosseum, mulai
terbuka tepat di atas Ciel dan Nampak bulan besar berwarna merah membuat cahaya
malam itu berwarna merah.
“itu dia! Kamu tahu Skill apa itu!?” teriak
Loki mengingat saat Ciel mengendalikan bulan sebelum tubuh nya di segel.
“. . . dia bercanda kan?” perempuan itu
terkejut melihat Ciel yang melayang dengan bulan berwarna merah tepat di
belakang nya.
“CIEL!! Cukup!! Jangan sia-siakan
pengorbanannya!!” teriak Skull melihat Ciel tersenyum bagaikan iblis yang
sedang bermain – main dengan arwah seseorang.
“Kyaaa!!” teriak Yuuko terkejut dan tubuh
nya tejatuh saat melihat sesuatu. “i..it..itu
apa… itu apa!!” Yuuko semakin ketakutan saat ke dua mata nya melihat
bayangan seperti muka dengan mata merah dan senyum muka monster di belakang
Ciel.
“Yuuko kamu kenapa!!” teriak Misa seraya
memeluk Yuuko. “ja..jadi, hanya aku..
yang melihat? Atau hanya i.ilusi?” batin Yuuko saat mengedipkan mata nya
dan bayangan itu menghilang.
Aura hitam di sekeliling Ciel semakin pekat
dan dari ke dua tangan nya mulai membentuk senjata dari pekat nya kegelapan.
Terlihat Ciel telah memegang sabit berwarna hitam pekat dengan aura gelap
mengitari nya.
“Bocah
itu!!” Skull menarik Yuuko, Misa kebelakang dan Raven menarik Yuri di sisi
lain saat mengetahui Ciel mulai menebas kan sabit nya. Setelah sabit nya Ciel
tebaskan, setengah dari Colosseum itu terbelah searah dengan tebasan Ciel yang
menebas pundak Nac menyamping dan memecahkan kalung itu. “Half Moon”
Suasana arena menjadi tidak terkendali saat
Colosseum terbelah menjadi dua, banyak orang yang terbelah dari timur ke barat.
“apa kalian baik – baik saja?!!” teriak Skull berharap Raven dan Yuri yang
tidak ada di sisinya tidak terkena serangan Ciel.
“kita tidak apa – apa” jawab Raven memeluk
Yuri, “tch” Raven melihat kaki kiri nya yang tekena angin dari serangan Ciel
telah mengeluarkan asap.
“Tck.. Arrggghhh!!” Ciel membungkuk saat
merasakan sesuatu di dada nya. “khhheaggghh” Ciel terhempas dan darah keluar
dari sekujur tubuh nya. Ciel mulai terjatuh bebas.
“persetan!!” Loki marah melihat tindakan
Ciel, dan melihat tubuh Ciel yang tergeletak di sisi kanan Colosseum.
“kekuatan apa itu, Colosseum seharus nya
dilindungi oleh pelindung yang menghalau serangan hingga ke tingkat job 4…”
perempuan di samping Loki terkejut dan mulai membetulkan posisinya.
Ciel berdiri dan memandang Nac yang aura
nya mulai redup, “Skill.. apa itu?” ucap Nac seraya berbaring. “kalung yang
kamu kenakan itu hanya memburuk keadaan, seharusnya kamu berterima kasih kepada
Misa, karena nya kamu akan dapat mengendalikan Artemis Rise mu. Jika
saat itu dia tidak mensegel Skill itu, maka tamat lah kamu terkena Ashura
Strike” jawab Ciel panjang lebar yang mata nya mulai kembali normal.
Nac bangkit mulai mencoba berdiri dengan
nafas yang tidak beraturan. Ciel terdiam saat melihat Nac hanya memiliki tangan
kanan. Ciel mengeluarkan Claw dan
menusuk kan nya ke tangan kiri Ciel dan menarik nya hingga ke telapak tangan.
“apa maksudmu?”
“dengan ini.. kita seimbaing..” ucap Ciel
yang tangan kirinya berlumuran darah dan tidak dapat di gerakan.
“its useless… i`m completely defeated…”
ujar Nac mata nya mulai sayu, “can You finish me off… with that Skill… I won`t
dying this time… please kill me now! I want to meet her.” Ucap Nac dengan nada
yang tidak lancar dan dia melirik ke arah Misa yang raut muka nya terlihat
sedih.
Ciel melihat muka teman – teman nya. Ciel
mulai mengeluar kan Dagger nya, dan berpindah tepat di depan Nac, lalu menebas
– nebas tubuh Nac sampai 99 kali tebasan dan mengakhiri nya dengan tebasan
terakhir hingga tertembus ke belakang. “Thanks Ciel… Thanks Misa…” ucap Nac di
antara mulutnya yang telah mengeluarkan darah. Ciel berhenti dengan tertunduk
dan posisi kaki kanan nya di depan untuk menopang tubuh nya. Saat itu juga
keluar sayap hitam terbentuk dari aura hitam dari punggung Ciel. Nac terjatuh
dan mulai menghilang bersamaan rintikan hujan. “Ciel, she`s right… some reason why I love rain is… they can hide my
tears…” batin Misa seraya mengigit bawah bibir nya.
The
Winner is Ciel Ashigawa from Arc Guild
“This, is our turn right Yuri?”
“tapi, bagaimana dengan kaki mu?” tanya
Yuri melihat kaki Raven.
“aku akan mengobati nya… bertarung lah
dengan sungguh – sungguh.”
“keliatan nya akan susah ya Yuri?” ejek
Yuuko seraya menjulurkanlidah nya.
Misa mulai menyembuhkan kaki Raven, dan
Raven mulai berjalan ke arah arena di ikuti oleh Yuri.
Next
Round… Yuri Hanchi vs Raven
GO!!
“I wont hold back Yuri…” ucap Raven melihat
Yuri mulai duduk dan berdiri kembali lalu melangkah pelan ke belakang.
Yuri mulai terduduk seperti perempuan
feminim dan mulai meletak kan panah nya di samping nya. Yuri mulai membuka kan
pakaian nya, dan membuka sedikit rok nya ke atas. “hey, i`m totally wet… would
you make me warm?” pinta Yuri dengan raut muka polos dan suara menggoda.
“huaaa!!” Raven mulai berlari mendekati Yuri, sesaat Raven menyadari dia
menginjak sesuatu, dan terlihat ranjau yang telah di pasang Yuri sebelum nya
telah dia injak. Ranjau itu meledak dan mementalkan, Raven jauh ke atas. Setelah di tunggu beberapa lama, robot
putih itu muncul dan memutuskan pemenang nya.
The
Winner is Yuri Hanaichi from Arc Guild
Yuri menjulurkan lidah nya ke arah Yuuko.
“sebenar nya ini Fict apa sih? Wanita
murahan banget!!” ucap Yuuko keringat menetes di kepala nya.
“sudah keliatan ini ecchi bukan?” jelas
Ranko polos.
“sudah sana, ini giliran kalian aku baru tahu ini fict?” Skull mendorong
Yuuko dan Ranko.
Mereka berdua berdiri dan saling berhadapan
di arena. “kondisi ini menyeram kan bukan?” tanya Ranko mengetahui sekeliling
nya hancur lebur dan Colosseum yang terbelah menjadi dua bagian. “… Ciel…”
Ranko melihat kesedihan yang terpancar dari
mata Yuuko “well, I wont participate now,”
“huh? Maksudmu?”
“I`m give up! Lagi pula, aku telah mendapat
kan ini” Ranko menunjuk kan beberapa mendali yang telah dia menang kan. “save
your love haha” Ranko berjalan meninggalkan arena.
“your
love? What you mean “my
Love!!?” muka Yuuko memerah. “anyway..
thanks Ranko”
Yuuko mulai melangkah mundur dan saat dia
memalingkan tubuhnya terlihat lelaki dengan sal di leher nya berjalan melewati
nya, “Seraphime?” kata Yuuko melihat lelaki melewati nya.
“… kekasihmu itu iblis” ucap Seraphime saat
berpapasan dengan Yuuko.
Seraphime mengankat kepalanya dan melihat
lelaki yang berdiri tegak di hadapan nya. “so, we are met again Skull?”
“i`m gonna finish you off..” Skull
mengeluarkan Hammer nya.
“it wont work dude…” Seraphime
mengencangkan Waghnak nya.
“that gauntlet…”
Next
Round… Serpahime vs Skull Whiteback
GO!!
Seraphime berlari mendekati Skull, “Acid
Bomb!” Skull melemparkan besi berbentuk bola berwarna hijau dan di
tengahnya tergambarkan muka tengkorak. Dengan santai Seraphime menangkap bom
itu dan melemparkan kembali ke arah Skull. Saat bola itu hampir mengenai Skull,
Skull tersenyum kecil dan memukul bom itu dengan Hammer nya.
“Blustering Acid Bomb!!” Bom itu terlempar dan melambung tinggi,
Seraphime berhenti saat mengetahui bom itu akan jatuh di depan nya. Saat bom
itu mengenai lantai, terjadi ledakan dan gumpalan asap berwarna hijau.
“shit… tidak aku sangka akan meledak…”
geram Seraphime dengan beberapa anggota tubuh nya terkena racun.
“aku ubah ruang likup di antara besi dan
cairan di dalam nya dengan ledakan saat aku senjata ku ini bertatapan dengan
bom itu.”
“siapa yang butuh dengan penjelasanmu itu..”
lanjut Seraphime mengetahui tubuh nya yang mulai terkikis terkena racun yang mulai
menyebar.
“aku menjelaskan ke pembaca kok.”
“sudah aku katakan jangan bilang-bilang
kalau ini fiction!!!” teriak Yuuko dari kejauhan.
“hahaha” Skull tertawa kecil seraya melirik
perempuan berambut ungu itu. “apa boleh buat, tidak aku sangka racun ini begitu
membuatku susah… Weapon Released: Hafuurufufomu” gauntlet milik Seraphime
mengeluarkan aura ungu gelap dan pecah menjadi empat bagian, dua bagian
menempel ke telapak tangan Seraphime dan berubah menjadi cakar dan dua bagian
lain nya menempel ke kedua kaki Seraphime sehingga berbentuk seperti kaki
monster.
“a
Japanese Skills?” Skull terkejut saat melihat rambut seraphim
terumbai. “tch” Seraphime yang semula jauh di depan nya, sekarang sudah berada
tepat di belakang nya dengan posisi siap menerkam Skull.
Skull membalikan tubuhnya dan menerima
serangan Seraphime dengan senjata nya, tubuh Skull terpental saat senjata yang
dia genggam tidak kuat menahan serangan Seraphime dan hancur berkeping –
keping.
“Re-equip:
Axe” Skull mengeluarkan
senjata ke-dua nya, “mata itu…” Skull
mengingat tatapan mata Seraphime layaknya binatang buas.
“I love the human blood smells…” suara
Seraphime Nampak berbeda dari biasa nya.
“oh…” Skull melihat telapak tangan nya yang
berdarah karena tidak kuat menahan serangan Seraphime.
Skull melemparkan besi ke atas dan memukul
nya dengan Axe nya. Bom itu meledak
saat mengenai Seraphime, dan Seraphime hanya menggaruk – garuk tempat bekas terjadi
nya ledakan itu.
“I see, his skin more harder”
“Dakugurinmun” ucap Seraphime lensa mata nya semakin
mengecil.
“kodai
no sukiru again?!” Skull terkejut dan menyaksikan bulan yang besar muncul
tepat di atasnya dan berubah berwarna hijau gelap. “where are you watching, meal”
Mata Skull terbuka lebar saat mengetahui
Seraphime yang telah tepat berada di bawah nya, dan mulai menancapkan tangan
kiri nya yang berbentuk cakar ke pundak Skull dan tangan satu nya yang menancap
kembali ke tangan kanan Skull. “hhh,,,”
“ada yang ingin kamu katakan?” ejek
Seraphime saat tepat berada di atas Skull yang telah tidak berdaya.
“you want … blood?” tanya Skull dengan
senyum yang masih mengiasi raut wajah nya.
Seraphime terdiam mendengar ucapan Skull, “this.”
Skull meludah yang telah tercampur darah ke arah muka Seraphime yang tepat di
atasnya.
“Fuck off” dari mulut Seraphime mulai
mengeluarkan cahaya hijau.
“Skull!!” teriak Yuri melihat anggota Guild
nya tidak berdaya.
“you are monster too..” ucap Yuuko pelan.
Ciel terdiam dan melihat ke muka teman Guild nya, “don’t hold it, just let it down” bisik Ciel kepada Ranko. Ranko
terkejut dan menundukan kepala nya. “dude, man who make girl crying is lowest
than a scum”
Saat cahaya itu keluar dari mulut
Seraphime, terlihat seperti laser yang mengenai tubuh Skull. Ledakan terjadi
dan gumpalan asap mengitari mereka berdua, sesaat Seraphime terlempar dan
keluar sesuatu dari gumpalan asap tersebut.
“Hell now!! That’s my Quote Ciel!!” geram
Skull seraya melihat ke arah Ciel.
“itu…”
“… A Mobile
Armor Unit huh?” Ciel memotong ucapan Raven dan tersenyum kecil ke arah
Skull.
Ranko melihat jemari nya yang mengeluarkan
cahaya, dan mata Ranko tertuju di sumber cahaya tersebut yang keluar dari
cincin di jemari nya.
“don’t
make me cry again dude…” batin
Ranko seraya mengusap air mata nya dan melihat orang dengan armor berwarna biru
yang menyelmuti orang itu dan beberapa warna putih di punggung yang berbentuk
seperti tangkai besi dan beberapa anggota badan nya.
“tch… what it is?” Seraphime berdiri dan
menahan darah yang keluar dari tangan nya. “saat
seranganku telah aku lancarkan, dia mengembalikan seranganku dengan besi
berwarna biru yang keluar tiba – tiba dari cincin di tangan nya” Seraphime
mengingat kembali kenapa dia terpental.
“ah, itu robot ya.” Lanjut Seraphime
menahan ketawa nya. “ah, itu anjing kecil yang tersesat ya.” Skull membalas
ejekan Seraphime. “BBBASSSTTAAARDDD!!” Skull meloncat dan mengarah ke arah Skull.
Dengan segera armor di tubuh Skull mulai menutupi muka Skull dan terlihat
seperti topeng dengan dua tanduk yang seperti kuping dan tengah yang berlubang
membentuk garis. Dari lubang itu keluar cahaya berwarna hijau membentuk seperti
mata. Dan mulutnya tertutup rapat layaknya masker.
Skull terbang bebas dan menghindari
serangan Seraphime, sesaat dari punggung Seraphime keluar sayap berwarna hitam.
“nah, anjing bersayap itu aneh.” Skull
kecewa Seraphime memiliki sayap.
Seraphime yang semakin marah mulai terbang ke
arah Skull, Skull mengarahkan tangan kiri nya, dari tangan kiri nya keluar alat
– alat yang membentuk seperti laser, dari lubang itu keluar laser ke arah
Seraphime. Seraphime hanya berputar – putar dan menyerang Skull saat mereka
saling berhadapan.
“I`m gonna Crush your toy!!”
“bring it on newbie…” jawab Skull saat
menahan cakar Seraphime dengan tongkat yang kedua ujung nya mengeluarkan sinar
biru sehingga terlihat lancip.
Seraphime menghempas kan Skull dengan
tangan kanan nya ke tanah, Skull yang terlempar sebelum mengenai tanah Skull
terbang menyamping untuk menghindar. Tangkai di punggung Skull menurun dan
membuat dia terbang ke atas, dari tangkai itu keluar partikel – partikel aura
berwarna hijau.
Seraphime menukik turun melawan Skull yang
terbang ke arah nya dengan kecepatan tinggi. Sesaat mereka saling berhadapan,
tangan Seraphime berhasil mengoyak tangan Skull dan Skull melepas tongkat nya
menjadi Dual-Sword.
“shit…” geram Seraphime terbangun dari
jatuh nya setelah kedua sayap nya terpotong.
“time to vanishing you…” Sebelum Seraphime
beranjak, tubuh Seraphime kembali jatuh saat besi – besi keluar dari kaki dan
lengan Skull berbentuk taring gigi terbang dan menancap ke tangan, kaki dan
tubuh Seraphime.
Skull mengarah kan lengan kiri nya yang
telah terluka, dan dari tangan kiri nya keluar cahaya dengan simbol seperti simbol
magic. Simbol itu mengeluarkan garis –
garis dan berbentuk seperti senjata panjang seperti senapan api. Dari telapak
tangan Skull keluar lagi cahaya yang membentang mengitar garis – garis yang
berbentuk senapan api itu dan terbuka menjadi 6 bagian.
6 bagian cahaya itu yang terbentuk
seperti Kristal mulai mengeluarkan cahaya satu demi satu dan demikan cahaya
mulai terkumpul ke tengah garis – garis itu. “see ya.” Skull menembak kan sinar
berwarna hijau terang yang tepat mengenai Seraphime yang telah tidak berdaya. Ledakan
besar menyertai serangan Skull yang mengenai arena dan mulai menghilang. Skull
terdiam melihat arena yang kosong dan berlubang.
“… dia membunuh nya sampai tidak tersisa…”
ucap perempuan di sebelah Loki yang tidak percaya kemenangan yang di dapat
Skull.
The
Winner is Skull Whiteback from Arc Guild
To
Be Contiued…
Jikai,
Archerion – Forever –
“ this is not my decision…”
- Sankarea
Yuuko -