Blogger Backgrounds

Sabtu, 29 Oktober 2011

Archerion Chapters 23


Archerion
-Today, The Spirit Will Be Ressurect-

“I wonder, Who will be the winner?” ucap perempuan dengan baju lengan pendek berwarna putih dan rok mini serta rambut ungu seleher.

“aku tidak peduli.” kata Loki terlihat menikmati pertempuran itu.

Gesekan pedang danTwin-Dagger terdengar jelas di antara air yang berjatuhan, air yang semula berjatuhan dengan tenang mulai menghilang saat mereka saling bertatapan. Kecepatan dan kuat nya tebasan di antara mereka membuat air yang akan jatuh membasahi mereka menghilang dan menjadi hampa udara di sekitar mereka.

“kemana saja kamu selama ini?”

“tidak ada hubungan nya dengan mu.” Jawab Nac saat senjata mereka saling bertatapan.

“this isn`t nac..” batin Ciel seraya mencari tahu apa yang berbeda dengan teman nya.
Saat Nac bergerak menyamping tanpa sengaja Ciel melihat benda yang bergelantungan di leher Nac. “Artemia – Angels Blade –“ Ciel terkejut saat perhatian nya teralihkan oleh benda itu. Sesaat Nac menghempas – hempas kan pedang nya, pedangnya terpecah menjadi dua bagian pedang yang mengitari Ciel. Dengan kecepatan penuh Nac menebas Ciel dan meninggal kan pedang nya, lalu mengambil pedang yang satunya kembali dan menebaskan nya kembali ke tubuh Ciel, Nac melakukan tebasan dengan kecepatan kilat itu berulang kali.

“Skill itu?!” Raven terkejut saat Nac mengeluarkan skill itu, Raven mengingat kembali saat tubuhnya setengah sadar melihat Nac menggunakan Angels Blade kepada Behemoth saat melakukan test pembuatan Guild.

“jadi, itu bukan mimpi…”

“apa maksudmu? Skill apa itu?” Yuuko terkejut saat melihat orang yang bergerak cepat sehingga aura di sekelilinginya terhempas angin kebelakang dan menebas orang dengan aura kegelapan hingga kegelapan itu tercabik – cabik.

“simpan rasa kagum mu, That’s guy…” terlihat raut muka Skull yang tidak tenang melihat Skill itu.

Nac mengambil pedang – pedang tersebut dan menebas Ciel dari bawah, lalu Nac mengakhiri serangan nya dengan kedua pedang besar di tangan kanan dan pedang hitam di tangan kiri lalu menebas Ciel dari atas hingga menebus kebelakang. Nac tertunduk dengan kaki kanan nya menahan tubuh nya dan kaki kirinya berposisi tertidur.

Saat tubuh Ciel terjatuh tepat berada di atasnya, Nac berdiri dan terdiam. Saat Ciel hampir menyentuh tanah, Nac menendang perut Ciel dan membuat Ciel terpental di sudut arena. Suasana arena mulai sunyi dan hujan ikut menyertai keadaan itu. Nac hanya terdiam dan menunduk dengan rambut nya yang turun karena hujan lebat dan aura hitam yang masih mengelilingi nya.

Ciel yang terlentang tanpa ada nya tanda kehidupan, robot putih yang menjadi Judge mulai memasuki arena dan melirik ke arah Nac yang telah berjalan menghampiri nya.

The Winner Is…

Sebelum robot itu menyelesaikan ucapannya, Nac menebas robot itu menjadi 6 bagian. Sesaat aura di sekitar Nac mulai semakin besar dan bercampur merah. “you are not done yet”

“…” Ciel mulai berdiri dengan darah di sekitar tempat nya berdiri dan memandang Nac. “oh…Abyss Neck” ucap Ciel melihat kalung berbentuk cakar monster yang menggengam bola berwarna merah yang telah menyala.

“Shut up”

“useless..” ucap Ciel yang bola matanya penuh berwarna putih. Lensa mata Ciel yang semula hilang mulai Nampak berwarna biru.

“time to kill you.” Nac menghilang dan menebas Ciel ke atas, Saat tubuh Ciel terbang bebas, Nac loncat dan mengibas-ibas kan pedang nya.

“sebenarnya dia mau apa? Bukanya robot tadi sudah ingin mengumumkan pemenang nya…” Batin Misa menggengam erat genggaman tangan nya.

“Here we go!” Skull berdiri dari tempat nya duduk, semua mata mulai berpacu ke arah Nac yang di kelilingi dengan aura hitam dan merah darah, serta mata nya berwarna merah darah dengan lensa matanya berwarna merah. “tch..” Ciel mencoba melepaskan Memoria Arch namun tubuh nya tidak kuat menampung kembali, sehingga mulut nya mengeluarkan darah.

Pedang yang di genggam Nac mulai terpecah menjadi tujuh bagian pedang yang melayang mengitari Ciel. Dengan kecepatan penuh Nac mengawali serangan nya dan menebas tubuh Ciel, serangan pertama Ciel dapat menghalau nya dengan dagger nya namun tangan nya berdarah akibat kuat nya serangan Nac. Nac mulai mengambil pedang di belakang Ciel dan berhasil menebas Ciel. Nac Meninggal kan pedang nya dan mulai mengambil pedang di samping kiri Ciel lalu menebas kan kembali dan meninggal kan nya kembali.

“that’s is…”

“…Omnislash” dengan terkejut Skull memotong perkataan Ranko dan melirik ke arah Yuuko yang telah menutup mulut nya dan tubuh nya bergetar melihat Nac yang bergerak sangat cepat dan menebas Ciel bertubi – tubi.

Aura yang pekat di tubuh Nac membuat Nac semakin menakutkan dan saat bergerak tubuh nya lebih cepat dari aura nya sehingga aura nya tertinggal setiap dia bergerak. Nac memutar pedang nya dan menebas Ciel ke atas, lalu mengakhiri serangan nya dari atas tubuh Ciel, Saat Nac hampir menyetuh tubuh Ciel, terlihat Ciel tersenyum. Nac mendarat dengan kedua kakinya setelah menebas Ciel dan begitu pula dengan pedang – pedang nya yang jatuh dan tertancap di arena. Nac menangkap pedang nya yang terjatuh dari atas tanpa melihat ke atas, Sesaat Nac merasakan sesuatu yang mengganjal dari arah atas.

Nac bergerak dengan reflect nya dan meloncat menyamping, dan ledakan besar terjadi saat benda di atas nya menyentuh arena. Saat asap dari ledakan itu menghilang yang dia lihat hanya dagger yang di lempar Ciel. Saat Nac melihat ke arah Ciel, yang dia lihat adalah kosong. Mata Nac terbuka lebar saat mengetahui Ciel sudah berada di belakang nya dan menendang punggung Nac. Tubuh Nac melayang bebas ke tengah arena di mana tertancap nya dagger Ciel. Saat Nac tepat berada di atas dagger milik Ciel, Ciel menghilang dan sudah berada di bawah Nac tepat di dagger itu berada. Ciel menendang tubuh Nac ke atas.

“Memoria” Ciel berdiri dan mengambil posisi untuk loncat seraya menebas – nebas kan pedang yang Nac yang telah tertancap. Pedang itu berbuah menjadi semakin besar dengan aura yang di sekeliling nya. Pedang di tangan Ciel mulai terpecah menjadi sebelas pedang.  
“he`s not only copy my skill..” Nac terkejut melihat pedang yang mengelilingi nya, dan Ciel mulai meloncat. Terlihat mata Ciel mulai kosong dengan lensa matanya menghilang dan mata nya menjadi putih total. Dengan kecepatan yang lebih cepat dari Nac, Ciel menebas Nac menyamping, dan menebas kembali menyamping. Tubuh Nac terpontang panting di antara pedang milik nya yang di ambil Ciel. Setelah puluhan tebasan Ciel lepaskan, Ciel berpacu dengan arena yang telah hancur dan Ciel loncat kembali, saat Ciel meloncat terjadi ledakan setelah Ciel meloncat.

Ciel menebas Nac ke atas dari bawah sehingga tubuhnya berada di atas Nac, bersamaan dengan itu pedang milik Nac terpecah. Dan tubuh Ciel terbang melayang jauh di atas Nac. Saat Ciel melihat kebawah, terlihat mata Nac yang masih terbuka lebar dan darah yang keluar dari sekujur tubuh nya. Ciel mengarah kan tangan kanan nya ke belakang kepalanya dan tangan kiri nya ke belakang pinggul nya. Awan hitam yang menutupi Colosseum, mulai terbuka tepat di atas Ciel dan Nampak bulan besar berwarna merah membuat cahaya malam itu berwarna merah.

“itu dia! Kamu tahu Skill apa itu!?” teriak Loki mengingat saat Ciel mengendalikan bulan sebelum tubuh nya di segel.

“. . . dia bercanda kan?” perempuan itu terkejut melihat Ciel yang melayang dengan bulan berwarna merah tepat di belakang nya.

“CIEL!! Cukup!! Jangan sia-siakan pengorbanannya!!” teriak Skull melihat Ciel tersenyum bagaikan iblis yang sedang bermain – main dengan arwah seseorang.

“Kyaaa!!” teriak Yuuko terkejut dan tubuh nya tejatuh saat melihat sesuatu. “i..it..itu apa… itu apa!!” Yuuko semakin ketakutan saat ke dua mata nya melihat bayangan seperti muka dengan mata merah dan senyum muka monster di belakang Ciel.

“Yuuko kamu kenapa!!” teriak Misa seraya memeluk Yuuko. “ja..jadi, hanya aku.. yang melihat? Atau hanya i.ilusi?” batin Yuuko saat mengedipkan mata nya dan bayangan itu menghilang.

Aura hitam di sekeliling Ciel semakin pekat dan dari ke dua tangan nya mulai membentuk senjata dari pekat nya kegelapan. Terlihat Ciel telah memegang sabit berwarna hitam pekat dengan aura gelap mengitari nya.

Bocah itu!!” Skull menarik Yuuko, Misa kebelakang dan Raven menarik Yuri di sisi lain saat mengetahui Ciel mulai menebas kan sabit nya. Setelah sabit nya Ciel tebaskan, setengah dari Colosseum itu terbelah searah dengan tebasan Ciel yang menebas pundak Nac menyamping dan memecahkan kalung itu. “Half Moon”

Suasana arena menjadi tidak terkendali saat Colosseum terbelah menjadi dua, banyak orang yang terbelah dari timur ke barat. “apa kalian baik – baik saja?!!” teriak Skull berharap Raven dan Yuri yang tidak ada di sisinya tidak terkena serangan Ciel.

“kita tidak apa – apa” jawab Raven memeluk Yuri, “tch” Raven melihat kaki kiri nya yang tekena angin dari serangan Ciel telah mengeluarkan asap.

“Tck.. Arrggghhh!!” Ciel membungkuk saat merasakan sesuatu di dada nya. “khhheaggghh” Ciel terhempas dan darah keluar dari sekujur tubuh nya. Ciel mulai terjatuh bebas.

“persetan!!” Loki marah melihat tindakan Ciel, dan melihat tubuh Ciel yang tergeletak di sisi kanan Colosseum.

“kekuatan apa itu, Colosseum seharus nya dilindungi oleh pelindung yang menghalau serangan hingga ke tingkat job 4…” perempuan di samping Loki terkejut dan mulai membetulkan posisinya.

Ciel berdiri dan memandang Nac yang aura nya mulai redup, “Skill.. apa itu?” ucap Nac seraya berbaring. “kalung yang kamu kenakan itu hanya memburuk keadaan, seharusnya kamu berterima kasih kepada Misa, karena nya kamu akan dapat mengendalikan Artemis Rise mu. Jika saat itu dia tidak mensegel Skill itu, maka tamat lah kamu terkena Ashura Strike” jawab Ciel panjang lebar yang mata nya mulai kembali normal.

Nac bangkit mulai mencoba berdiri dengan nafas yang tidak beraturan. Ciel terdiam saat melihat Nac hanya memiliki tangan kanan. Ciel mengeluarkan Claw dan menusuk kan nya ke tangan kiri Ciel dan menarik nya hingga ke telapak tangan.

“apa maksudmu?”

“dengan ini.. kita seimbaing..” ucap Ciel yang tangan kirinya berlumuran darah dan tidak dapat di gerakan.

“its useless… i`m completely defeated…” ujar Nac mata nya mulai sayu, “can You finish me off… with that Skill… I won`t dying this time… please kill me now! I want to meet her.” Ucap Nac dengan nada yang tidak lancar dan dia melirik ke arah Misa yang raut muka nya terlihat sedih.

Ciel melihat muka teman – teman nya. Ciel mulai mengeluar kan Dagger nya, dan berpindah tepat di depan Nac, lalu menebas – nebas tubuh Nac sampai 99 kali tebasan dan mengakhiri nya dengan tebasan terakhir hingga tertembus ke belakang. “Thanks Ciel… Thanks Misa…” ucap Nac di antara mulutnya yang telah mengeluarkan darah. Ciel berhenti dengan tertunduk dan posisi kaki kanan nya di depan untuk menopang tubuh nya. Saat itu juga keluar sayap hitam terbentuk dari aura hitam dari punggung Ciel. Nac terjatuh dan mulai menghilang bersamaan rintikan hujan. “Ciel, she`s right… some reason why I love rain is… they can hide my tears…” batin Misa seraya mengigit bawah bibir nya.

The Winner is Ciel Ashigawa from Arc Guild

“This, is our turn right Yuri?”

“tapi, bagaimana dengan kaki mu?” tanya Yuri melihat kaki Raven.

“aku akan mengobati nya… bertarung lah dengan sungguh – sungguh.”

“keliatan nya akan susah ya Yuri?” ejek Yuuko seraya menjulurkanlidah nya.

Misa mulai menyembuhkan kaki Raven, dan Raven mulai berjalan ke arah arena di ikuti oleh Yuri.

Next Round… Yuri Hanchi vs Raven

GO!!

“I wont hold back Yuri…” ucap Raven melihat Yuri mulai duduk dan berdiri kembali lalu melangkah pelan ke belakang.

Yuri mulai terduduk seperti perempuan feminim dan mulai meletak kan panah nya di samping nya. Yuri mulai membuka kan pakaian nya, dan membuka sedikit rok nya ke atas. “hey, i`m totally wet… would you make me warm?” pinta Yuri dengan raut muka polos dan suara menggoda. “huaaa!!” Raven mulai berlari mendekati Yuri, sesaat Raven menyadari dia menginjak sesuatu, dan terlihat ranjau yang telah di pasang Yuri sebelum nya telah dia injak. Ranjau itu meledak dan mementalkan, Raven jauh ke  atas. Setelah di tunggu beberapa lama, robot putih itu muncul dan memutuskan pemenang nya.

The Winner is Yuri Hanaichi from Arc Guild

Yuri menjulurkan lidah nya ke arah Yuuko.

“sebenar nya ini Fict apa sih? Wanita murahan banget!!” ucap Yuuko keringat menetes di kepala nya.

“sudah keliatan ini ecchi bukan?” jelas Ranko polos.

“sudah sana, ini giliran kalian aku baru tahu ini fict?” Skull mendorong Yuuko dan Ranko.

Mereka berdua berdiri dan saling berhadapan di arena. “kondisi ini menyeram kan bukan?” tanya Ranko mengetahui sekeliling nya hancur lebur dan Colosseum yang terbelah menjadi dua bagian. “… Ciel…”

Ranko melihat kesedihan yang terpancar dari mata Yuuko “well, I wont participate now,”
“huh? Maksudmu?”

“I`m give up! Lagi pula, aku telah mendapat kan ini” Ranko menunjuk kan beberapa mendali yang telah dia menang kan. “save your love haha” Ranko berjalan meninggalkan arena.

“your love? What you mean “my Love!!?” muka Yuuko memerah. “anyway.. thanks Ranko”
Yuuko mulai melangkah mundur dan saat dia memalingkan tubuhnya terlihat lelaki dengan sal di leher nya berjalan melewati nya, “Seraphime?” kata Yuuko melihat lelaki melewati nya.

“… kekasihmu itu iblis” ucap Seraphime saat berpapasan dengan Yuuko.

Seraphime mengankat kepalanya dan melihat lelaki yang berdiri tegak di hadapan nya. “so, we are met again Skull?”

“i`m gonna finish you off..” Skull mengeluarkan Hammer nya.

“it wont work dude…” Seraphime mengencangkan Waghnak nya.

“that gauntlet…”

Next Round… Serpahime vs Skull Whiteback

GO!!

Seraphime berlari mendekati Skull, “Acid Bomb!” Skull melemparkan besi berbentuk bola berwarna hijau dan di tengahnya tergambarkan muka tengkorak. Dengan santai Seraphime menangkap bom itu dan melemparkan kembali ke arah Skull. Saat bola itu hampir mengenai Skull, Skull tersenyum kecil dan memukul bom itu dengan Hammer nya.

“Blustering Acid Bomb!!” Bom itu terlempar dan melambung tinggi, Seraphime berhenti saat mengetahui bom itu akan jatuh di depan nya. Saat bom itu mengenai lantai, terjadi ledakan dan gumpalan asap berwarna hijau.

“shit… tidak aku sangka akan meledak…” geram Seraphime dengan beberapa anggota tubuh nya terkena racun.

“aku ubah ruang likup di antara besi dan cairan di dalam nya dengan ledakan saat aku senjata ku ini bertatapan dengan bom itu.”

“siapa yang butuh dengan penjelasanmu itu..” lanjut Seraphime mengetahui tubuh nya yang mulai terkikis terkena racun yang mulai menyebar.

“aku menjelaskan ke pembaca kok.”

“sudah aku katakan jangan bilang-bilang kalau ini fiction!!!” teriak Yuuko dari kejauhan.

“hahaha” Skull tertawa kecil seraya melirik perempuan berambut ungu itu. “apa boleh buat, tidak aku sangka racun ini begitu membuatku susah… Weapon Released: Hafuurufufomu” gauntlet milik Seraphime mengeluarkan aura ungu gelap dan pecah menjadi empat bagian, dua bagian menempel ke telapak tangan Seraphime dan berubah menjadi cakar dan dua bagian lain nya menempel ke kedua kaki Seraphime sehingga berbentuk seperti kaki monster.

“a Japanese Skills?”  Skull terkejut saat melihat rambut seraphim terumbai. “tch” Seraphime yang semula jauh di depan nya, sekarang sudah berada tepat di belakang nya dengan posisi siap menerkam Skull.

Skull membalikan tubuhnya dan menerima serangan Seraphime dengan senjata nya, tubuh Skull terpental saat senjata yang dia genggam tidak kuat menahan serangan Seraphime dan hancur berkeping – keping.

“Re-equip: Axe” Skull mengeluarkan senjata ke-dua nya, “mata itu…” Skull mengingat tatapan mata Seraphime layaknya binatang buas.

“I love the human blood smells…” suara Seraphime Nampak berbeda dari biasa nya.

“oh…” Skull melihat telapak tangan nya yang berdarah karena tidak kuat menahan serangan Seraphime.

Skull melemparkan besi ke atas dan memukul nya dengan Axe nya. Bom itu meledak saat mengenai Seraphime, dan Seraphime hanya menggaruk – garuk tempat bekas terjadi nya ledakan itu.

“I see, his skin more harder”

“Dakugurinmun” ucap Seraphime lensa mata nya semakin mengecil.

kodai no sukiru again?!” Skull terkejut dan menyaksikan bulan yang besar muncul tepat di atasnya dan berubah berwarna hijau gelap. “where are you watching, meal

Mata Skull terbuka lebar saat mengetahui Seraphime yang telah tepat berada di bawah nya, dan mulai menancapkan tangan kiri nya yang berbentuk cakar ke pundak Skull dan tangan satu nya yang menancap kembali ke tangan kanan Skull. “hhh,,,”

“ada yang ingin kamu katakan?” ejek Seraphime saat tepat berada di atas Skull yang telah tidak berdaya.

“you want … blood?” tanya Skull dengan senyum yang masih mengiasi raut wajah nya.
Seraphime terdiam mendengar ucapan Skull, “this.” Skull meludah yang telah tercampur darah ke arah muka Seraphime yang tepat di atasnya.

“Fuck off” dari mulut Seraphime mulai mengeluarkan cahaya hijau.

“Skull!!” teriak Yuri melihat anggota Guild nya tidak berdaya.

“you are monster too..” ucap Yuuko pelan. Ciel terdiam dan melihat ke muka teman Guild nya, “don’t hold it, just let it down” bisik Ciel kepada Ranko. Ranko terkejut dan menundukan kepala nya. “dude, man who make girl crying is lowest than a scum”

Saat cahaya itu keluar dari mulut Seraphime, terlihat seperti laser yang mengenai tubuh Skull. Ledakan terjadi dan gumpalan asap mengitari mereka berdua, sesaat Seraphime terlempar dan keluar sesuatu dari gumpalan asap tersebut.

“Hell now!! That’s my Quote Ciel!!” geram Skull seraya melihat ke arah Ciel.

“itu…”

“… A Mobile Armor Unit huh?” Ciel memotong ucapan Raven dan tersenyum kecil ke arah Skull.

Ranko melihat jemari nya yang mengeluarkan cahaya, dan mata Ranko tertuju di sumber cahaya tersebut yang keluar dari cincin di jemari nya.

“don’t make me cry again dude…” batin Ranko seraya mengusap air mata nya dan melihat orang dengan armor berwarna biru yang menyelmuti orang itu dan beberapa warna putih di punggung yang berbentuk seperti tangkai besi dan beberapa anggota badan nya.

“tch… what it is?” Seraphime berdiri dan menahan darah yang keluar dari tangan nya. “saat seranganku telah aku lancarkan, dia mengembalikan seranganku dengan besi berwarna biru yang keluar tiba – tiba dari cincin di tangan nya” Seraphime mengingat kembali kenapa dia terpental.

“ah, itu robot ya.” Lanjut Seraphime menahan ketawa nya. “ah, itu anjing kecil yang tersesat ya.” Skull membalas ejekan Seraphime. “BBBASSSTTAAARDDD!!” Skull meloncat dan mengarah ke arah Skull. Dengan segera armor di tubuh Skull mulai menutupi muka Skull dan terlihat seperti topeng dengan dua tanduk yang seperti kuping dan tengah yang berlubang membentuk garis. Dari lubang itu keluar cahaya berwarna hijau membentuk seperti mata. Dan mulutnya tertutup rapat layaknya masker.

Skull terbang bebas dan menghindari serangan Seraphime, sesaat dari punggung Seraphime keluar sayap berwarna hitam.

“nah, anjing bersayap itu aneh.” Skull kecewa Seraphime memiliki sayap.

Seraphime yang semakin marah mulai terbang ke arah Skull, Skull mengarahkan tangan kiri nya, dari tangan kiri nya keluar alat – alat yang membentuk seperti laser, dari lubang itu keluar laser ke arah Seraphime. Seraphime hanya berputar – putar dan menyerang Skull saat mereka saling berhadapan.

“I`m gonna Crush your toy!!”

“bring it on newbie…” jawab Skull saat menahan cakar Seraphime dengan tongkat yang kedua ujung nya mengeluarkan sinar biru sehingga terlihat lancip.

Seraphime menghempas kan Skull dengan tangan kanan nya ke tanah, Skull yang terlempar sebelum mengenai tanah Skull terbang menyamping untuk menghindar. Tangkai di punggung Skull menurun dan membuat dia terbang ke atas, dari tangkai itu keluar partikel – partikel aura berwarna hijau.

Seraphime menukik turun melawan Skull yang terbang ke arah nya dengan kecepatan tinggi. Sesaat mereka saling berhadapan, tangan Seraphime berhasil mengoyak tangan Skull dan Skull melepas tongkat nya menjadi Dual-Sword.

“shit…” geram Seraphime terbangun dari jatuh nya setelah kedua sayap nya terpotong.

“time to vanishing you…” Sebelum Seraphime beranjak, tubuh Seraphime kembali jatuh saat besi – besi keluar dari kaki dan lengan Skull berbentuk taring gigi terbang dan menancap ke tangan, kaki dan tubuh Seraphime.

Skull mengarah kan lengan kiri nya yang telah terluka, dan dari tangan kiri nya keluar cahaya dengan simbol seperti simbol magic. Simbol  itu mengeluarkan garis – garis dan berbentuk seperti senjata panjang seperti senapan api. Dari telapak tangan Skull keluar lagi cahaya yang membentang mengitar garis – garis yang berbentuk senapan api itu dan terbuka menjadi 6 bagian.

6 bagian cahaya itu yang terbentuk seperti Kristal mulai mengeluarkan cahaya satu demi satu dan demikan cahaya mulai terkumpul ke tengah garis – garis itu. “see ya.” Skull menembak kan sinar berwarna hijau terang yang tepat mengenai Seraphime yang telah tidak berdaya. Ledakan besar menyertai serangan Skull yang mengenai arena dan mulai menghilang. Skull terdiam melihat arena yang kosong dan berlubang.

“… dia membunuh nya sampai tidak tersisa…” ucap perempuan di sebelah Loki yang tidak percaya kemenangan yang di dapat Skull.

The Winner is Skull Whiteback from Arc Guild

To Be Contiued…

Jikai, Archerion – Forever –

           “ this is not my decision…”
      - Sankarea Yuuko -

0 komentar:

Posting Komentar