Blogger Backgrounds

Sabtu, 29 Oktober 2011

Archerion Chapters 23


Archerion
-Today, The Spirit Will Be Ressurect-

“I wonder, Who will be the winner?” ucap perempuan dengan baju lengan pendek berwarna putih dan rok mini serta rambut ungu seleher.

“aku tidak peduli.” kata Loki terlihat menikmati pertempuran itu.

Gesekan pedang danTwin-Dagger terdengar jelas di antara air yang berjatuhan, air yang semula berjatuhan dengan tenang mulai menghilang saat mereka saling bertatapan. Kecepatan dan kuat nya tebasan di antara mereka membuat air yang akan jatuh membasahi mereka menghilang dan menjadi hampa udara di sekitar mereka.

“kemana saja kamu selama ini?”

“tidak ada hubungan nya dengan mu.” Jawab Nac saat senjata mereka saling bertatapan.

“this isn`t nac..” batin Ciel seraya mencari tahu apa yang berbeda dengan teman nya.
Saat Nac bergerak menyamping tanpa sengaja Ciel melihat benda yang bergelantungan di leher Nac. “Artemia – Angels Blade –“ Ciel terkejut saat perhatian nya teralihkan oleh benda itu. Sesaat Nac menghempas – hempas kan pedang nya, pedangnya terpecah menjadi dua bagian pedang yang mengitari Ciel. Dengan kecepatan penuh Nac menebas Ciel dan meninggal kan pedang nya, lalu mengambil pedang yang satunya kembali dan menebaskan nya kembali ke tubuh Ciel, Nac melakukan tebasan dengan kecepatan kilat itu berulang kali.

“Skill itu?!” Raven terkejut saat Nac mengeluarkan skill itu, Raven mengingat kembali saat tubuhnya setengah sadar melihat Nac menggunakan Angels Blade kepada Behemoth saat melakukan test pembuatan Guild.

“jadi, itu bukan mimpi…”

“apa maksudmu? Skill apa itu?” Yuuko terkejut saat melihat orang yang bergerak cepat sehingga aura di sekelilinginya terhempas angin kebelakang dan menebas orang dengan aura kegelapan hingga kegelapan itu tercabik – cabik.

“simpan rasa kagum mu, That’s guy…” terlihat raut muka Skull yang tidak tenang melihat Skill itu.

Nac mengambil pedang – pedang tersebut dan menebas Ciel dari bawah, lalu Nac mengakhiri serangan nya dengan kedua pedang besar di tangan kanan dan pedang hitam di tangan kiri lalu menebas Ciel dari atas hingga menebus kebelakang. Nac tertunduk dengan kaki kanan nya menahan tubuh nya dan kaki kirinya berposisi tertidur.

Saat tubuh Ciel terjatuh tepat berada di atasnya, Nac berdiri dan terdiam. Saat Ciel hampir menyentuh tanah, Nac menendang perut Ciel dan membuat Ciel terpental di sudut arena. Suasana arena mulai sunyi dan hujan ikut menyertai keadaan itu. Nac hanya terdiam dan menunduk dengan rambut nya yang turun karena hujan lebat dan aura hitam yang masih mengelilingi nya.

Ciel yang terlentang tanpa ada nya tanda kehidupan, robot putih yang menjadi Judge mulai memasuki arena dan melirik ke arah Nac yang telah berjalan menghampiri nya.

The Winner Is…

Sebelum robot itu menyelesaikan ucapannya, Nac menebas robot itu menjadi 6 bagian. Sesaat aura di sekitar Nac mulai semakin besar dan bercampur merah. “you are not done yet”

“…” Ciel mulai berdiri dengan darah di sekitar tempat nya berdiri dan memandang Nac. “oh…Abyss Neck” ucap Ciel melihat kalung berbentuk cakar monster yang menggengam bola berwarna merah yang telah menyala.

“Shut up”

“useless..” ucap Ciel yang bola matanya penuh berwarna putih. Lensa mata Ciel yang semula hilang mulai Nampak berwarna biru.

“time to kill you.” Nac menghilang dan menebas Ciel ke atas, Saat tubuh Ciel terbang bebas, Nac loncat dan mengibas-ibas kan pedang nya.

“sebenarnya dia mau apa? Bukanya robot tadi sudah ingin mengumumkan pemenang nya…” Batin Misa menggengam erat genggaman tangan nya.

“Here we go!” Skull berdiri dari tempat nya duduk, semua mata mulai berpacu ke arah Nac yang di kelilingi dengan aura hitam dan merah darah, serta mata nya berwarna merah darah dengan lensa matanya berwarna merah. “tch..” Ciel mencoba melepaskan Memoria Arch namun tubuh nya tidak kuat menampung kembali, sehingga mulut nya mengeluarkan darah.

Pedang yang di genggam Nac mulai terpecah menjadi tujuh bagian pedang yang melayang mengitari Ciel. Dengan kecepatan penuh Nac mengawali serangan nya dan menebas tubuh Ciel, serangan pertama Ciel dapat menghalau nya dengan dagger nya namun tangan nya berdarah akibat kuat nya serangan Nac. Nac mulai mengambil pedang di belakang Ciel dan berhasil menebas Ciel. Nac Meninggal kan pedang nya dan mulai mengambil pedang di samping kiri Ciel lalu menebas kan kembali dan meninggal kan nya kembali.

“that’s is…”

“…Omnislash” dengan terkejut Skull memotong perkataan Ranko dan melirik ke arah Yuuko yang telah menutup mulut nya dan tubuh nya bergetar melihat Nac yang bergerak sangat cepat dan menebas Ciel bertubi – tubi.

Aura yang pekat di tubuh Nac membuat Nac semakin menakutkan dan saat bergerak tubuh nya lebih cepat dari aura nya sehingga aura nya tertinggal setiap dia bergerak. Nac memutar pedang nya dan menebas Ciel ke atas, lalu mengakhiri serangan nya dari atas tubuh Ciel, Saat Nac hampir menyetuh tubuh Ciel, terlihat Ciel tersenyum. Nac mendarat dengan kedua kakinya setelah menebas Ciel dan begitu pula dengan pedang – pedang nya yang jatuh dan tertancap di arena. Nac menangkap pedang nya yang terjatuh dari atas tanpa melihat ke atas, Sesaat Nac merasakan sesuatu yang mengganjal dari arah atas.

Nac bergerak dengan reflect nya dan meloncat menyamping, dan ledakan besar terjadi saat benda di atas nya menyentuh arena. Saat asap dari ledakan itu menghilang yang dia lihat hanya dagger yang di lempar Ciel. Saat Nac melihat ke arah Ciel, yang dia lihat adalah kosong. Mata Nac terbuka lebar saat mengetahui Ciel sudah berada di belakang nya dan menendang punggung Nac. Tubuh Nac melayang bebas ke tengah arena di mana tertancap nya dagger Ciel. Saat Nac tepat berada di atas dagger milik Ciel, Ciel menghilang dan sudah berada di bawah Nac tepat di dagger itu berada. Ciel menendang tubuh Nac ke atas.

“Memoria” Ciel berdiri dan mengambil posisi untuk loncat seraya menebas – nebas kan pedang yang Nac yang telah tertancap. Pedang itu berbuah menjadi semakin besar dengan aura yang di sekeliling nya. Pedang di tangan Ciel mulai terpecah menjadi sebelas pedang.  
“he`s not only copy my skill..” Nac terkejut melihat pedang yang mengelilingi nya, dan Ciel mulai meloncat. Terlihat mata Ciel mulai kosong dengan lensa matanya menghilang dan mata nya menjadi putih total. Dengan kecepatan yang lebih cepat dari Nac, Ciel menebas Nac menyamping, dan menebas kembali menyamping. Tubuh Nac terpontang panting di antara pedang milik nya yang di ambil Ciel. Setelah puluhan tebasan Ciel lepaskan, Ciel berpacu dengan arena yang telah hancur dan Ciel loncat kembali, saat Ciel meloncat terjadi ledakan setelah Ciel meloncat.

Ciel menebas Nac ke atas dari bawah sehingga tubuhnya berada di atas Nac, bersamaan dengan itu pedang milik Nac terpecah. Dan tubuh Ciel terbang melayang jauh di atas Nac. Saat Ciel melihat kebawah, terlihat mata Nac yang masih terbuka lebar dan darah yang keluar dari sekujur tubuh nya. Ciel mengarah kan tangan kanan nya ke belakang kepalanya dan tangan kiri nya ke belakang pinggul nya. Awan hitam yang menutupi Colosseum, mulai terbuka tepat di atas Ciel dan Nampak bulan besar berwarna merah membuat cahaya malam itu berwarna merah.

“itu dia! Kamu tahu Skill apa itu!?” teriak Loki mengingat saat Ciel mengendalikan bulan sebelum tubuh nya di segel.

“. . . dia bercanda kan?” perempuan itu terkejut melihat Ciel yang melayang dengan bulan berwarna merah tepat di belakang nya.

“CIEL!! Cukup!! Jangan sia-siakan pengorbanannya!!” teriak Skull melihat Ciel tersenyum bagaikan iblis yang sedang bermain – main dengan arwah seseorang.

“Kyaaa!!” teriak Yuuko terkejut dan tubuh nya tejatuh saat melihat sesuatu. “i..it..itu apa… itu apa!!” Yuuko semakin ketakutan saat ke dua mata nya melihat bayangan seperti muka dengan mata merah dan senyum muka monster di belakang Ciel.

“Yuuko kamu kenapa!!” teriak Misa seraya memeluk Yuuko. “ja..jadi, hanya aku.. yang melihat? Atau hanya i.ilusi?” batin Yuuko saat mengedipkan mata nya dan bayangan itu menghilang.

Aura hitam di sekeliling Ciel semakin pekat dan dari ke dua tangan nya mulai membentuk senjata dari pekat nya kegelapan. Terlihat Ciel telah memegang sabit berwarna hitam pekat dengan aura gelap mengitari nya.

Bocah itu!!” Skull menarik Yuuko, Misa kebelakang dan Raven menarik Yuri di sisi lain saat mengetahui Ciel mulai menebas kan sabit nya. Setelah sabit nya Ciel tebaskan, setengah dari Colosseum itu terbelah searah dengan tebasan Ciel yang menebas pundak Nac menyamping dan memecahkan kalung itu. “Half Moon”

Suasana arena menjadi tidak terkendali saat Colosseum terbelah menjadi dua, banyak orang yang terbelah dari timur ke barat. “apa kalian baik – baik saja?!!” teriak Skull berharap Raven dan Yuri yang tidak ada di sisinya tidak terkena serangan Ciel.

“kita tidak apa – apa” jawab Raven memeluk Yuri, “tch” Raven melihat kaki kiri nya yang tekena angin dari serangan Ciel telah mengeluarkan asap.

“Tck.. Arrggghhh!!” Ciel membungkuk saat merasakan sesuatu di dada nya. “khhheaggghh” Ciel terhempas dan darah keluar dari sekujur tubuh nya. Ciel mulai terjatuh bebas.

“persetan!!” Loki marah melihat tindakan Ciel, dan melihat tubuh Ciel yang tergeletak di sisi kanan Colosseum.

“kekuatan apa itu, Colosseum seharus nya dilindungi oleh pelindung yang menghalau serangan hingga ke tingkat job 4…” perempuan di samping Loki terkejut dan mulai membetulkan posisinya.

Ciel berdiri dan memandang Nac yang aura nya mulai redup, “Skill.. apa itu?” ucap Nac seraya berbaring. “kalung yang kamu kenakan itu hanya memburuk keadaan, seharusnya kamu berterima kasih kepada Misa, karena nya kamu akan dapat mengendalikan Artemis Rise mu. Jika saat itu dia tidak mensegel Skill itu, maka tamat lah kamu terkena Ashura Strike” jawab Ciel panjang lebar yang mata nya mulai kembali normal.

Nac bangkit mulai mencoba berdiri dengan nafas yang tidak beraturan. Ciel terdiam saat melihat Nac hanya memiliki tangan kanan. Ciel mengeluarkan Claw dan menusuk kan nya ke tangan kiri Ciel dan menarik nya hingga ke telapak tangan.

“apa maksudmu?”

“dengan ini.. kita seimbaing..” ucap Ciel yang tangan kirinya berlumuran darah dan tidak dapat di gerakan.

“its useless… i`m completely defeated…” ujar Nac mata nya mulai sayu, “can You finish me off… with that Skill… I won`t dying this time… please kill me now! I want to meet her.” Ucap Nac dengan nada yang tidak lancar dan dia melirik ke arah Misa yang raut muka nya terlihat sedih.

Ciel melihat muka teman – teman nya. Ciel mulai mengeluar kan Dagger nya, dan berpindah tepat di depan Nac, lalu menebas – nebas tubuh Nac sampai 99 kali tebasan dan mengakhiri nya dengan tebasan terakhir hingga tertembus ke belakang. “Thanks Ciel… Thanks Misa…” ucap Nac di antara mulutnya yang telah mengeluarkan darah. Ciel berhenti dengan tertunduk dan posisi kaki kanan nya di depan untuk menopang tubuh nya. Saat itu juga keluar sayap hitam terbentuk dari aura hitam dari punggung Ciel. Nac terjatuh dan mulai menghilang bersamaan rintikan hujan. “Ciel, she`s right… some reason why I love rain is… they can hide my tears…” batin Misa seraya mengigit bawah bibir nya.

The Winner is Ciel Ashigawa from Arc Guild

“This, is our turn right Yuri?”

“tapi, bagaimana dengan kaki mu?” tanya Yuri melihat kaki Raven.

“aku akan mengobati nya… bertarung lah dengan sungguh – sungguh.”

“keliatan nya akan susah ya Yuri?” ejek Yuuko seraya menjulurkanlidah nya.

Misa mulai menyembuhkan kaki Raven, dan Raven mulai berjalan ke arah arena di ikuti oleh Yuri.

Next Round… Yuri Hanchi vs Raven

GO!!

“I wont hold back Yuri…” ucap Raven melihat Yuri mulai duduk dan berdiri kembali lalu melangkah pelan ke belakang.

Yuri mulai terduduk seperti perempuan feminim dan mulai meletak kan panah nya di samping nya. Yuri mulai membuka kan pakaian nya, dan membuka sedikit rok nya ke atas. “hey, i`m totally wet… would you make me warm?” pinta Yuri dengan raut muka polos dan suara menggoda. “huaaa!!” Raven mulai berlari mendekati Yuri, sesaat Raven menyadari dia menginjak sesuatu, dan terlihat ranjau yang telah di pasang Yuri sebelum nya telah dia injak. Ranjau itu meledak dan mementalkan, Raven jauh ke  atas. Setelah di tunggu beberapa lama, robot putih itu muncul dan memutuskan pemenang nya.

The Winner is Yuri Hanaichi from Arc Guild

Yuri menjulurkan lidah nya ke arah Yuuko.

“sebenar nya ini Fict apa sih? Wanita murahan banget!!” ucap Yuuko keringat menetes di kepala nya.

“sudah keliatan ini ecchi bukan?” jelas Ranko polos.

“sudah sana, ini giliran kalian aku baru tahu ini fict?” Skull mendorong Yuuko dan Ranko.

Mereka berdua berdiri dan saling berhadapan di arena. “kondisi ini menyeram kan bukan?” tanya Ranko mengetahui sekeliling nya hancur lebur dan Colosseum yang terbelah menjadi dua bagian. “… Ciel…”

Ranko melihat kesedihan yang terpancar dari mata Yuuko “well, I wont participate now,”
“huh? Maksudmu?”

“I`m give up! Lagi pula, aku telah mendapat kan ini” Ranko menunjuk kan beberapa mendali yang telah dia menang kan. “save your love haha” Ranko berjalan meninggalkan arena.

“your love? What you mean “my Love!!?” muka Yuuko memerah. “anyway.. thanks Ranko”
Yuuko mulai melangkah mundur dan saat dia memalingkan tubuhnya terlihat lelaki dengan sal di leher nya berjalan melewati nya, “Seraphime?” kata Yuuko melihat lelaki melewati nya.

“… kekasihmu itu iblis” ucap Seraphime saat berpapasan dengan Yuuko.

Seraphime mengankat kepalanya dan melihat lelaki yang berdiri tegak di hadapan nya. “so, we are met again Skull?”

“i`m gonna finish you off..” Skull mengeluarkan Hammer nya.

“it wont work dude…” Seraphime mengencangkan Waghnak nya.

“that gauntlet…”

Next Round… Serpahime vs Skull Whiteback

GO!!

Seraphime berlari mendekati Skull, “Acid Bomb!” Skull melemparkan besi berbentuk bola berwarna hijau dan di tengahnya tergambarkan muka tengkorak. Dengan santai Seraphime menangkap bom itu dan melemparkan kembali ke arah Skull. Saat bola itu hampir mengenai Skull, Skull tersenyum kecil dan memukul bom itu dengan Hammer nya.

“Blustering Acid Bomb!!” Bom itu terlempar dan melambung tinggi, Seraphime berhenti saat mengetahui bom itu akan jatuh di depan nya. Saat bom itu mengenai lantai, terjadi ledakan dan gumpalan asap berwarna hijau.

“shit… tidak aku sangka akan meledak…” geram Seraphime dengan beberapa anggota tubuh nya terkena racun.

“aku ubah ruang likup di antara besi dan cairan di dalam nya dengan ledakan saat aku senjata ku ini bertatapan dengan bom itu.”

“siapa yang butuh dengan penjelasanmu itu..” lanjut Seraphime mengetahui tubuh nya yang mulai terkikis terkena racun yang mulai menyebar.

“aku menjelaskan ke pembaca kok.”

“sudah aku katakan jangan bilang-bilang kalau ini fiction!!!” teriak Yuuko dari kejauhan.

“hahaha” Skull tertawa kecil seraya melirik perempuan berambut ungu itu. “apa boleh buat, tidak aku sangka racun ini begitu membuatku susah… Weapon Released: Hafuurufufomu” gauntlet milik Seraphime mengeluarkan aura ungu gelap dan pecah menjadi empat bagian, dua bagian menempel ke telapak tangan Seraphime dan berubah menjadi cakar dan dua bagian lain nya menempel ke kedua kaki Seraphime sehingga berbentuk seperti kaki monster.

“a Japanese Skills?”  Skull terkejut saat melihat rambut seraphim terumbai. “tch” Seraphime yang semula jauh di depan nya, sekarang sudah berada tepat di belakang nya dengan posisi siap menerkam Skull.

Skull membalikan tubuhnya dan menerima serangan Seraphime dengan senjata nya, tubuh Skull terpental saat senjata yang dia genggam tidak kuat menahan serangan Seraphime dan hancur berkeping – keping.

“Re-equip: Axe” Skull mengeluarkan senjata ke-dua nya, “mata itu…” Skull mengingat tatapan mata Seraphime layaknya binatang buas.

“I love the human blood smells…” suara Seraphime Nampak berbeda dari biasa nya.

“oh…” Skull melihat telapak tangan nya yang berdarah karena tidak kuat menahan serangan Seraphime.

Skull melemparkan besi ke atas dan memukul nya dengan Axe nya. Bom itu meledak saat mengenai Seraphime, dan Seraphime hanya menggaruk – garuk tempat bekas terjadi nya ledakan itu.

“I see, his skin more harder”

“Dakugurinmun” ucap Seraphime lensa mata nya semakin mengecil.

kodai no sukiru again?!” Skull terkejut dan menyaksikan bulan yang besar muncul tepat di atasnya dan berubah berwarna hijau gelap. “where are you watching, meal

Mata Skull terbuka lebar saat mengetahui Seraphime yang telah tepat berada di bawah nya, dan mulai menancapkan tangan kiri nya yang berbentuk cakar ke pundak Skull dan tangan satu nya yang menancap kembali ke tangan kanan Skull. “hhh,,,”

“ada yang ingin kamu katakan?” ejek Seraphime saat tepat berada di atas Skull yang telah tidak berdaya.

“you want … blood?” tanya Skull dengan senyum yang masih mengiasi raut wajah nya.
Seraphime terdiam mendengar ucapan Skull, “this.” Skull meludah yang telah tercampur darah ke arah muka Seraphime yang tepat di atasnya.

“Fuck off” dari mulut Seraphime mulai mengeluarkan cahaya hijau.

“Skull!!” teriak Yuri melihat anggota Guild nya tidak berdaya.

“you are monster too..” ucap Yuuko pelan. Ciel terdiam dan melihat ke muka teman Guild nya, “don’t hold it, just let it down” bisik Ciel kepada Ranko. Ranko terkejut dan menundukan kepala nya. “dude, man who make girl crying is lowest than a scum”

Saat cahaya itu keluar dari mulut Seraphime, terlihat seperti laser yang mengenai tubuh Skull. Ledakan terjadi dan gumpalan asap mengitari mereka berdua, sesaat Seraphime terlempar dan keluar sesuatu dari gumpalan asap tersebut.

“Hell now!! That’s my Quote Ciel!!” geram Skull seraya melihat ke arah Ciel.

“itu…”

“… A Mobile Armor Unit huh?” Ciel memotong ucapan Raven dan tersenyum kecil ke arah Skull.

Ranko melihat jemari nya yang mengeluarkan cahaya, dan mata Ranko tertuju di sumber cahaya tersebut yang keluar dari cincin di jemari nya.

“don’t make me cry again dude…” batin Ranko seraya mengusap air mata nya dan melihat orang dengan armor berwarna biru yang menyelmuti orang itu dan beberapa warna putih di punggung yang berbentuk seperti tangkai besi dan beberapa anggota badan nya.

“tch… what it is?” Seraphime berdiri dan menahan darah yang keluar dari tangan nya. “saat seranganku telah aku lancarkan, dia mengembalikan seranganku dengan besi berwarna biru yang keluar tiba – tiba dari cincin di tangan nya” Seraphime mengingat kembali kenapa dia terpental.

“ah, itu robot ya.” Lanjut Seraphime menahan ketawa nya. “ah, itu anjing kecil yang tersesat ya.” Skull membalas ejekan Seraphime. “BBBASSSTTAAARDDD!!” Skull meloncat dan mengarah ke arah Skull. Dengan segera armor di tubuh Skull mulai menutupi muka Skull dan terlihat seperti topeng dengan dua tanduk yang seperti kuping dan tengah yang berlubang membentuk garis. Dari lubang itu keluar cahaya berwarna hijau membentuk seperti mata. Dan mulutnya tertutup rapat layaknya masker.

Skull terbang bebas dan menghindari serangan Seraphime, sesaat dari punggung Seraphime keluar sayap berwarna hitam.

“nah, anjing bersayap itu aneh.” Skull kecewa Seraphime memiliki sayap.

Seraphime yang semakin marah mulai terbang ke arah Skull, Skull mengarahkan tangan kiri nya, dari tangan kiri nya keluar alat – alat yang membentuk seperti laser, dari lubang itu keluar laser ke arah Seraphime. Seraphime hanya berputar – putar dan menyerang Skull saat mereka saling berhadapan.

“I`m gonna Crush your toy!!”

“bring it on newbie…” jawab Skull saat menahan cakar Seraphime dengan tongkat yang kedua ujung nya mengeluarkan sinar biru sehingga terlihat lancip.

Seraphime menghempas kan Skull dengan tangan kanan nya ke tanah, Skull yang terlempar sebelum mengenai tanah Skull terbang menyamping untuk menghindar. Tangkai di punggung Skull menurun dan membuat dia terbang ke atas, dari tangkai itu keluar partikel – partikel aura berwarna hijau.

Seraphime menukik turun melawan Skull yang terbang ke arah nya dengan kecepatan tinggi. Sesaat mereka saling berhadapan, tangan Seraphime berhasil mengoyak tangan Skull dan Skull melepas tongkat nya menjadi Dual-Sword.

“shit…” geram Seraphime terbangun dari jatuh nya setelah kedua sayap nya terpotong.

“time to vanishing you…” Sebelum Seraphime beranjak, tubuh Seraphime kembali jatuh saat besi – besi keluar dari kaki dan lengan Skull berbentuk taring gigi terbang dan menancap ke tangan, kaki dan tubuh Seraphime.

Skull mengarah kan lengan kiri nya yang telah terluka, dan dari tangan kiri nya keluar cahaya dengan simbol seperti simbol magic. Simbol  itu mengeluarkan garis – garis dan berbentuk seperti senjata panjang seperti senapan api. Dari telapak tangan Skull keluar lagi cahaya yang membentang mengitar garis – garis yang berbentuk senapan api itu dan terbuka menjadi 6 bagian.

6 bagian cahaya itu yang terbentuk seperti Kristal mulai mengeluarkan cahaya satu demi satu dan demikan cahaya mulai terkumpul ke tengah garis – garis itu. “see ya.” Skull menembak kan sinar berwarna hijau terang yang tepat mengenai Seraphime yang telah tidak berdaya. Ledakan besar menyertai serangan Skull yang mengenai arena dan mulai menghilang. Skull terdiam melihat arena yang kosong dan berlubang.

“… dia membunuh nya sampai tidak tersisa…” ucap perempuan di sebelah Loki yang tidak percaya kemenangan yang di dapat Skull.

The Winner is Skull Whiteback from Arc Guild

To Be Contiued…

Jikai, Archerion – Forever –

           “ this is not my decision…”
      - Sankarea Yuuko -

Kamis, 13 Oktober 2011

Archerion Chapter 22


Archerion
Dawn of the Herald

Rintik hujan semakin membasahi Ragnarok, bola mata Yuuko memandangi perempuan berambut hitam yang sama dengan dirinya dan terurai bebas di antara senjata api dengan 4 lubang berputar di ujung nya. Tubuh Yuuko tampak terlihat jelas dengan seragam dan rock sepaha nya basah kuyup demikian dengan perempuan di depan nya, sal merah menghiasi leher nya dan jaket putih yang tengah nya terbuka dan pakaian hitam yang terikat di atas perut nya serta celana pendek berwarna putih.

“Caissa…” ucap Yuuko memandangi perempuan itu, sesaat Yuuko melihat ke arah lelaki berambut putih di bangku penonton.

= Colosseum Healing Ground =

“um…” Yuri membuka mata nya setelah tertidur beberapa saat. Terlihat lelaki dengan rambut ungu dengan mata kanan nya yang tertutup rambut depan nya.

“Raven?.. Kyaaa!!” Yuri berteriak setelah melihat tubuh nya tanpa sehelai benang dengan lelaki di sebelah nya.

“apa yang kamu lakukan!! Apa!!” teriak Yuri memukul – mukul tubuh Raven.

“apakah ini caramu membangunkan lelaki?!” kata Raven seraya membalik kan tubuh nya.

“apa kamu tidak ingat apa yang di kata kan Ciel? Apa pun yang terjadi di sini itu tidak berpengaruh dengan keadaan fisik di dunia nyata. Dengan kata lain kamu masih suci.” Lanjut Raven seraya menegak segelas air mineral.

“tapi…”

“sudahlah… sebaiknya kita melihat pertandingan teman kita… Caissa dan Yuuko.” Raven menyela pembicaraan Yuri.

“as..taga…”

= Colosseum Battle Arena =

“Frozen Swords!!” Yuuko menempelkan tangan nya ke tanah, dan dari tanah keluar bongkahan es berwujud pedang yang merambat ke arah Caissa.  Caissa meloncat dan mengarah kan senjata api nya ke Yuuko. “Hestoria” dari ujung 4 lubang di ujung senjata api Caissa mengeluarkan cahaya biru yang melaju cepat.

“Freezing Wall” rintik hujan di sekitar Yuuko mulai menyatu dan membeku membentuk dinding es di depan nya. Saat cahaya biru itu mengenai dindin es Yuuko, terjadi ledakan yang menghempaskan Yuuko kebelakang. “Crystal Strike!!” serpihan – serpihan es dari dinding Yuuko mulai berputar dan melaju cepat ke arah Caissa, Caissa menundukan kepala nya dan mengarah kan ke dua tangan nya menutupi kepala nya. Serpihan – serpihan itu mengenai beberapa tubuh Caissa dan membuat luka goresan yang cukup banyak.

“Freezing Sphere” saat kaki Caissa menyentuh tanah air di sekeliling Caissa melayang dan membentuk lingkaran di yang memperangkap Caissa, sesaat air itu mulai membeku. “Lightning Bullet” Sebelum seluruh tubuh nya terperangkap dan membeku, Caissa mengarah kan senapan nya ke arah air yang telah membeku dan menembak kan nya. Es itu langsung pecah dan kilatan petir dari senapan Caissa merambat dan mengenai tubuh Yuuko.

“hh…hh..” desah Yuuko mencoba berdiri kembali, “dia memanfaat kan hujan untuk menjadi media perantara petir itu dan mengurangi volume petir dengan es… dia benar – benar cerdas” batin Yuuko melihat Caissa yang telah berdiri dan mengeluarkan double-handgun berwarna perak dengan ukiran api dan air di setiap senapan nya.

“Earth Spike!!” dari tempat pijakan Caissa keluar duri besar, Caissa meloncat ke atas.  “Soul Linker!!” dari sekeliling Yuuko keluar aura putih yang bergerak mengarah ke Caissa dengan cepat. Caissa membalik kan tubuh nya sehingga membuat kepala nya di bawah, Caissa mengarah kan senapan nya di setiap Soul Linker dan menembaki nya. “a dance?”  batin Yuuko melihat tubuh Caissa yang berputar – putar seraya menembaki Spell nya.

“di saat seperti ini, Yuuko lah yang paling menguntung kan karena cuaca seperti ini” batin Caissa melihat Yuuko yang telah siap mengeluarkan Spell selanjut nya.

“Freezing Mirror!!” air di atas Caissa mulai menyatu dan membentuk kaca bulat. “kalau aku terkena Spell ini, tubuh ku tidak akan bisa bergerak” Sebelum kaca itu terbentuk sempurna Caissa memanfaatkan sisi kaca yang telah membeku dan berpaju dengan kaki kiri nya untuk mendorong tubuh Caissa ke bawah. Saat tubuh Caissa melayang bebas ke bawah, Caissa mengeluarkan double-handgun nya lalu berputar – putar seraya menembaki di sekeliling Caissa. Saat Caissa hampir menyentuh tanah Caissa berputar ke atas dan mendarat dengan kaki kanan nya menopang berat tubuh nya serta melirik ke arah Yuuko. Air di sekeliling Caissa yang jatuh bersamaan dengan tubuh nya mulai terpecah – pecah dan menjadi bagian air lebih kecil.

“hh…hhh…” Yuuko terduduk serta menahan rasa sakit dari peluru yang berhasil menembus dan mengenai beberapa bagian tubuh nya.

Caissa berjalan dan mendekati Yuuko. “tamat.” Ucap Caissa seraya mengarah kan senapan nya ke kepala Yuuko. Yuuko memandangi Caissa dan mengingat pertama kali dia ketemu dan bertemu Ciel. Yuuko tertunduk dan membiar kan air mata nya menetes di balik rambut nya yang basah kuyup dan menutupi mata nya. Sebelum Caissa menarik pelatuk senapan nya, cahaya biru keluar dari langit dan menembus pundak kanan nya. Mata Caissa terbelalak dan tubuh nya terjatuh kebelakang. “ngghhh... ah…” rintih Caissa seraya memegang pundak nya yang telah mengeluarkan darah.

Terdengar ricuh dari bangku penonton dan bertanya tentang cahaya apa itu, Skull berdiri dan menoleh ke arah Ciel. Mata Skull yang semula agak terbuka karena terkejut mulai ke bentuk semula.

Anima huh?” ucap lelaki berambut merah acak – acak kan itu.

“Alexandria…” ucap Ciel melihat langit yang telah berlobang.

“Yuu…ko… ka.m..u…” ucapan Caissa terbata – bata seraya jari manis tangan kiri nya menunjuk cahaya di atas telapak tangan kanan Yuuko. Yuuko melihat tangan nya dan terlihat symbol garis – garis yang membentuk seperti muka naga dan sayap di belakang nya yang telah menyala. “itu.. Anima…” lanjut Caissa seraya mencoba bangun. Dengan terpontang – panting Yuuko berjalan dan membantu Caissa bangun.

“Tch” dari kejauhan ada cahaya putih yang mendatangi Yuuko, tanpa pikir panjang Caissa mendorong tubuh Yuuko hingga terjatuh. Yuuko mengusap usap pinggul nya “are you okay?”

“iya, kenap.. Caissa…” mata Yuuko terkejut melihat pundak kiri Caissa berlubang besar sehingga Yuuko dapat melihat langit melalui lubang itu. Dari mulut Caissa mengeluarkan darah dan tubuh nya mulai terjatuh, Yuuko menangkap tubuh Caissa dan mencari tahu asal cahaya itu.

“Bastard!!!” teriak Ciel seraya beranjak dari tempat nya berdiri dan melihat Loki yang telah tertawa dan mengarah kan jemari nya ke arena. Raven dan Skull memegang dan menahan tubuh Ciel. “look” bisik Skull melihat ke arah arena. Raut muka Ciel yang semula penuh amarah mulai menghilang saat melihat Caissa tersenyum dan tangan nya ingin menggapai Ciel di bantu oleh Yuuko.

Caissa berbisik sesuatu di telinga Yuuko sebelum tubuh nya menghilang.

The Winner is Sankarea Yuuko from Arc Guild.

“Loki, apa yang kamu lakukan?”

“perempuan itu tidak berguna.” Jawab Loki seraya duduk kembali.

Semua mata tertuju ke arah Loki kecuali Ciel dan teman – teman nya yang hendak meninggal kan Colosseum. “mau kemana?” tanya Raven dengan di temani Yuri di belakang nya. “home” jawab Skull saat melewati mereka berdua.

“ada apa?” tanya Yuri melihat Ciel terdiam dan berjalan dengan tatapan sepi.

“entah lah, sebaik nya kita ikut kembali ke Guild sayang <3”

“jangan menggoda” muka Yuri memerah

Saat keluar dari Colosseum terdengar hentak kan kaki yang terdengar cepat menuju ke arah mereka, “Ciel…” panggil Yuuko di sela nafas nya yang terengah – engah.

“anu.. sebenar nya apa yang ada di tan… apa itu?” di tengah pertanyaan nya Ciel mengarah kan telunjuk nya ke suatu bangunan besar.

Ciel mulai melangkah kan kembali kaki nya menuju bangunan itu, “Misa, Nac kemana? Kenapa dia selalu pergi?” tanya Ranko mengusik kesunyian di antara mereka.

“maaf, aku tidak tahu…” jawab Misa dengan raut wajah nya yang Nampak murung.

“Misa, tolong gunakan Relocate “ ucap Skull setelah mengerti apa yang di maksud Ciel setelah membaca tatapan mata Ciel.

Misa menggenggam kan kedua tangan nya di tengah. Tubuh sekeliling Misa mengeluarkan cahaya hijau muda dan partikel – partikel kecil. Partikel – partikel tersebut lalu menjadi satu dan menjadi bentuk bola lumayan besar. Bola – bola itu mulai menyebar dan mengelilingi Ciel, Misa, Yuuko, Skull, Ranko, Raven dan Yuri. Sesaat keluar symbol besar di atas mereka dan memindahkan posisi mereka.

“dimana ini?”

“depan pintu gerbang guild kita.” Raven menjawab pertanya an Yuri.

“tapi apa itu?” tanya Yuri kembali menunjuk bangunan besar seperti kastil Inggris dengan balkon di tengah kastil itu.

“itu Anima.”

“Anima?”

“Anima adalah makhluk dunia lain yang jumlah nya hanya satu.” Skull menjawab pertanyaan Ranko dengan menatap bangunan tengah kastil itu yang Nampak seperti kepala ksatria dengan pelindung kepala yang terbuat dari besi.

“mudah nya ambil saja contoh nya Ifrit, Shiva dan Sylph saat pertarungan antara Yuuko dan Miki. Hanya saja mereka hanya menggunakan Spell mereka dan tidak memanggil mereka. Namun pertandingan sebelum nya Yuuko tanpa sadar telah membuka segel Anima satu ini… Alexandria.” Ucap Skull panjang lebar.

“jadi symbol di tanganku ini?” Yuuko menunjuk kan symbol yang menyala di atas telapak tangan nya.

“itu symbol Alexandria, dan symbol itu akan menghilang jika Alexandria menghilang” jawab Skull yang melihat Alexandria mulai menghilang dan symbol di tangan Yuuko yang mulai memudar.

“… dengan ini Yuuko telah memiliki Alexandria.” Lanjut Skull saat bola – bola Relocate itu membawa tubuh mereka kembali ke tempat semula.

“he? Kenapa kita kembali di sini?” tanya Yuri binggung melihat tubuh nya telah kembali di depan Colosseum.

Relocate adalah Skill untuk berpindah tempat secara individu atau kelompok ke tempat lain secara bersamaan namun hanya berlaku selama 10 detik sebelum orang/kelompok itu kembali ke tempat semula” jawab Misa seraya melihat keadaan sekitar.

“apa yang kamu cari?”

“um, apa aku mengganggumu Ciel? Saat di Guild tadi aku tidak merasa kan kehadiran Nac.. hanya saja, aku khawatir apa yang sedang terjadi dengan Nac…” muka Misa kembali murung.

“he`ll fine..”

“huh?” Misa mengangkat muka nya dan memandang Ciel yang telah berjalan menuju gerbang Colosseum. “because he`s one of Arc Guild.” Ciel berhenti dan melirik ke arah Misa.

Misa tersenyum dan berjalan memasuki Colosseum.

= Colosseum Battle Arena =

“as I though…” Skull melihat keadaan arena yang hancur dan api gelap menyala di sekitar arena.

“Skull Semangat ya!!” teriak Ranko dari bangku penonton. “jika dalam pertandingan ini aku menang, aku akan berhadapan dengan Seraphime” batin Skull seraya melihat robot putih di antara diri nya dan Tsukasa memulai pertandingan.

“wait, what kind of job are you?” tanya Skull seraya bersandar di ujung dagang hammer nya.

“fighter” jawab lelaki dengan rambut hitam sebahu dan pony yang menutupi sebelah mata nya.

“same like Luca?” Skull memasuk kan hammer nya.

“tidak, aku lebih cenderung ke physical. Kenapa kamu mengembalik kan senjata mu?” tanya Tsukasa.

“duel without weapon?” tanya Tsukasa kembali bingung.

“iyep, cmon!” Skull berlari ke arah Tsukasa, Tsukasa tersenyum dan berlari menujur Skull.

Ranko menarik – narik lengan Yuuko, dan mendekat kan bibir nya. “apa yang Skull maksud?” bisik Ranko.

“oh, dalam pertandingan ini seperti nya akan sepi dengan Skill, mereka akan bertarung dengan tangan kosong” jawab Yuuko melihat Skull dan Tsukasa yang saling memukul dan menghindar. “hei, thanks!!” ucap Tsukasa mengarah kan pukulan tangan kanan nya, Skull menahan pukulan Tsukasa dengan tangan kiri nya “untuk?”

“pertandingan ini sangat menyenang kan, aku belum pernah melakukan pertandingan seperti ini sebelum nya” Tsukasa hendak menendang Skull dengan kaki kiri nya, namun Skull menahan tendangan Tsukasa dengan kaki kiri nya. Skull tersenyum lalu mendorong tangan kiri Tsukasa di genggaman nya dan menendang Tsukasa dengan kaki kanan nya. Tsukasa terpental dan menahan tubuh nya untuk tidak terpental lebih jauh dan meloncat ke depan lalu memukul perut Skull.

“ghhhrh” dari mulut Skull keluar darah, Skull langsung memukul pipi Tsukasa dan sebelum tubuh Tsukasa terjatuh, kaki Tsukasa sempat mengenai muka Skull.

Skull menjilati darah di bibir nya lalu meludah kan keluar, “hey lets end this, I have something to do.” Tsukasa melemas – lemas kan jemari nya.

“huh? Apa itu?” tanya Skull seraya merenggang kan otot – otot nya.

“aku ingin mengetahui seperti apa Frostheim itu.”

“wow, kamu yakin akan kesana? Ya baik lah….” Skull merenggang kan kaki nya dan memasang kuda – kuda serta memperkuat genggaman nya. Begitu juga dengan Tsukasa setelah tersenyum, di sekeliling Tsukasa keluar aura merah. Namun di sekeliling Skull hanya angin yang berputar. Mereka berdua langsung meloncat ke depan dan berlari dengan cepat. Saat mereka saling berhadapan, Skull dan Tsukasa melancarkan pukulan yang tepat saling bertatapan. Sesaat tubuh Tsukasa terpental dan berteriak kesakitan tangan kanan nya berdarah dan tidak dapat di gerak kan.

“hahaha, i`m lost..” ucap Tsukasa dengan menahan rasa sakit nya dan keluar symbol yang men teleport kan tubuh nya.

“dude…” ucap Skull dengan pony rambut nya menutupi mata nya.

The Winner is Skull Whiteback from Arc Guild.

“…you`r useless…” lanjut Skull mengetahui pundak tangan kanan dan tubuh belakang nya berdarah dan tercabik – cabik.

Rintik hujan di ragnarok semakin deras setelah arena itu kosong kembali. Ranko berdiri lalu berlari ke Healing Ground untuk mengetahui keadaan Skull.

Ciel berdiri dan beranjak dari tempat duduk nya.

“Ciel…” panggil Yuuko pelan.

Ciel membalikkan muka nya dan tersenyum ke arah Yuuko, lalu melanjutkan langkah nya. Sesaat dua symbol keluar dan saling berhadapan di atas arena, setelah symbol itu menghilang Nampak Ciel dan Nac yang saling berhadapan.

“akhir nya kita bertemu kembali..”

“iya, Misa khawatir.” Jawab Ciel dengan nada datar.

“perempuan itu terlalu melebih – lebih kan.” Nac memejam kan mata nya.

Ciel terdiam dan melihat ke arah Misa. “dia rela mengganti job nya demi kamu.” “so? Sudah aku katakan perempuan itu terlalu melebih – lebih kan.”

“pathetic.”

“apa?”

“how pathetic you are.”

Nac terdiam dan terlihat mengigit bibir bawah nya, Nac lalu menghilang dan menebas robot putih itu. “persetan lama sekali mulai nya.” “Magna Clash” Nac menggesekan pedang nya sehingga mengeluarkan percikan api, lalu melepaskan percikan api itu ke arah Ciel. Percikan api itu menjalar dengan cepat, Ciel hanya berjalan menyamping untuk menghindari serangan Nac itu.

“tau apa kamu tentang aku” bisik Nac yang tiba – tiba berada di belakang Ciel “Tempest Assault” Nac menebaskan pedang nya dengan keras, Ciel memutar tubuh nya dan menahan serangan Nac dengan dagger di tangan kiri nya.

Nac terkejut melihat Ciel yang menahan serangan nya hanya dengan satu tangan. Tangan kiri Nac mulai mengeluarkan Asccedant dan menebaskan ke arah Ciel, namun Ciel hanya menangkis dengan tangan kiri nya. Dengan amarah yang terlihat jelas di raut muka nya Nac menyerang Ciel dengan bertubi – tubi menggunakan dua pedang di ke dua tangan nya. Namun Ciel hanya berdiri tegak dan menangkis semua serangan Nac dengan dagger tangan kiri nya.

Saat Nac mengangkat ke dua tangan nya dan hendak menebas Ciel, Ciel mengeluarkan dagger di tangan kanan nya dan menebas Nac dengan cepat hingga menembus kebelakang dan menebas kembali Nac ke atas hingga Ciel berada di atas Nac lalu melempar kan salah satu dagger nya hingga menancap di tubuh Nac yang telah tergeletak di tanah dan dari dagger itu keluar ledakan dengan cahaya yang menembus langit. “Dancing Dagger – Apocalypse –“ ucap Ciel seraya mengambil kembali dagger nya yang tertancap di tubuh Nac.

Nac menangkap tangan Ciel “Buster Refoier” di sekeliling tubuh Nac keluar aura hitam yang pekat.

“gghh…” geram Ciel dengan salah satu mata nya yang tertutup karena menahan kesakitan. Tubuh Ciel terpental dengan dagger di yang telah dia cabut. Ciel melihat tangan nya yang telah terbakar. Api kecil di tangan Ciel telah menghilang karena hujan yang membasahi Ragnarok. Nac bangkit dan memandang Ciel dengan senyuman licik.

“2nd Job Change: Burning Soul!” Nac mengeluarkan Skill yang sama dengan Magna Clash namun gesekan nya lebih cepat dan lebih panjang, Ciel berputar dan menyeret tubuh nya ke tanah untuk menghindari serangan Nac.

Saat tubuh Ciel tergeletak memandang langit, Nac meloncat dan menghujam kan pedangnya
 ke arah Ciel, namun Ciel menahan serangan Nac dengan Twin-Dagger nya menyilang. “Fire Spin”

Ciel melirik ke arena sekitar nya dan terlihat ada beberapa garis yang di buat dari pedang telah mengitari nya. Nac meloncat dan keluar dari garis – garis itu, sesaat api keluar dari garis gesekan pedang itu dan menjadi api yang berputar dengan cepat. “kheaggghh” teriak Ciel saat tubuh nya terangkat dan terbakar.

Mata Yuuko berkaca – kaca melihat api besar itu yang membentuk seperti angin topan. Saat api itu menghilang dan tubuh Ciel melayang Nac melempar kan pedang nya sehingga menancap ke pundak Ciel. Tubuh Ciel jatuh melesat tidak beraturan saat Nac berlari dan tubuh Ciel hampir mengenai tanah, Ciel memutar tubuh nya dan melesat ke arah Nac seraya mencabut pedang yang telah menancap di pundak nya. Lalu melempar kan pedang itu ke atas dan mengadu Twin-Dagger nya dengan senjata milik Nac.

Mereka saling menyerang dan tidak ada dari mereka yang mengenai, sesaat Nac menancapkan Asccedant nya ke perut Ciel dan saat itu juga pedang yang di lempar Ciel mulai jatuh dan Ciel menangkap nya lalu menancap kan nya ke leher Nac. Nac terjatuh dan tergeletak di depan Ciel, Ciel tertunduk dan melepas kan Asccedant dan menahan rasa panas di perut nya. Sesaat aura pekat di sekeliling Nac berputar dan memental kan Ciel. Tubuh Nac terangkat dan berdiri dengan sendiri nya, Nac membuka mata nya yang mulai menghitam dengan bola matanya berubah merah darah.

“Artemis Rise?” batin Ciel setelah beberapa kali batuk dan mengeluarkan darah. “what it is? I can control my power..” ucap Nac seraya melihat tubuh nya. “that’s right, why Nac didn`t died last time, because Misa using Ashura Strike to sealed this power..” batin Ciel.

Nac lalu memejam kan mata nya lalu Asccedant yang semula berada di tangan nya mulai terbakar dan di selimuti kegelapan, saat kegelapan itu menghilang terlihat pedang besar berada di tangan Nac dan di pinggul nya. Ciel mengangkat kepala nya dan terdiam. Sesaat Nac telah berada di belakang Ciel dan menghantam Ciel dengan pedang nya, Ciel loncat ke belakang dan Nac mengikuti Ciel serta mulai menebas – nebas kan pedang nya dengan tangan satu. Mata Ciel terbelalak terkejut melihat Nac telah berada di belakang nya lagi, saat pedang Nac menebas Ciel, Ciel menghilang dan menjadi asap berwarna hitam.

“akhirnya kamu mengeluarkan Memoria..” ujar Nac melihat Ciel yang tubuh nya juga mulai di selimuti kegelapan.

Nac memulai penyerangan nya dengan menyeret pedang nya, begitu juga dengan Ciel mulai mengeluarkan aura panjang sehingga Twin-Dagger nya hampir membentuk pedang, mereka berdua saling menyerang dengan kecepatan penuh.

“aku tidak dapat melihat mereka,” resah Yuri.

“yang terlihat hanya kegelapan yang saling beradu, dan lagi mereka berdua seperti tidak kenal dengan nama nya gravitasi bumi.” Lanjut Raven melihat kedua teman nya bertarung di langit dan terkadang di atas arena.

“Skull siapa yang akan menang?” resah Yuuko sesekali melihat Nac dan Ciel.

“entah lah, yang aku tahu mereka berdua saling menikmati nya.” Jawab Skull dengan santai mengetahui Nac dan Ciel saling tersenyum saat kedua senjata mereka bertatapan.


To be Continoued…

Jikai, Archerion –Today, The Spirit Will Be Ressurect-
            “…Omnislash”
-      Nac Merfield -