Blogger Backgrounds

Senin, 25 April 2011

Archerion Chapters 8


Archerion
-Amnesia-
Ciel House. Night.

“kak,” panggil lelaki dengan rambut putih.
“hm?” jawab seseorang yang lebih tinggi dari orang itu.
“aku tidak bisa mengembalikan karakter milik Caissa.”
“bagaimana kakak tau?” Tanya lelaki itu terkejut.
“see..” kakak Ciel memperlihatkan ponselnya.
“I see” jawab Ciel sedih setelah membaca pesan singkat dari Yuki.

Yuuuko House. Night.

“see, aku dan kakaknya Yuuko sepakat akan membantu kalian, tapi kami juga tidak bisa mengembalikanya begitu saja. Kami akan melanggar peraturan yang di buat oleh kami, GameMaster.”
“apa?” Tanya Yuuko mengusap air yang menetes dari dahinya.
“temukan Holy Water.”
“itu mudah, a..”

“no, kamu tidak bisa meminta Misa untuk memurnikan air biasa untuk menjadi Holy Water.” Ucapan Yuuko berhenti di sela kakaknya.
“then?”
“minta Misa untuk merubah gelas biasa menjadi Splendid Glass. Kamu bisa membeli Glass dari NPC di kota. Dan untuk Holy Water, temukan itu di danau yang berada di bawah kota.”
“danau, bawah kota?. Jangan bilang kalau tempat itu..”
“ya, Lake of Symphonia”
“mau kemana kau?”

“Lake of Symphonia”
“I see. Luck!”
Ciel berlari menaiki tangga dan berlari di lorong lantai dua. Ciel berbelok kanan dan membuka pintu kamar berwarna biru tua. Ciel menyalakan PC nya dan menancapkan headset nya.

Sankarea_Lova: maaf telat.

Ichigo: Yuuko

Sankarea_Lova: wew, ada Yuri dan Ryou juga.. tapi, sama kaya dulu gak ada Ciel.

Gloomy_Girl: semangat dong sayang. Mm, kenapa nih minta aku ngumpulin anak – anak?

Sankarea_Lova: aku udah tau caranya agar karakter Caissa gak stuck disana, dan katanya kakak ku, dia akan tidak sadar selama karakternya masih berada di situ. Kalaupun kita bisa menyelamatkan karakternya, dia akan sadar tetapi ingatanya mungkin masih berada di situ.

Moon_Raven: what the kamsud?

Sankarea_Lova: err… intinya sekarang bisa gak kumpul di tengah kota Lug?

Ichigo: aku bisa kakak

Gloomy_Girl: well, karena pelajan besok mudah semua why not?

Mag_Silent: whatever.

Moon_Raven: ya udah sekarang ya.

= Forbidden Forest =

“Caissa”  tangan Ciel yang berbalut perban memegang bongkahan es yang di dalamnya terdapat Caissa.
Ciel memegang dan mengesekan tanganya pelan dari arah atas bongkahan es sampai di tangan Caissa.
“please, wait for me. I`ll save you, no matter what.” Ucap Ciel membulatkan tekatnya.

= Lug the Winter Town =

“udah semua?”
“kita mau kemana?” Tanya Misa membawa rucksack berisi potion.
“Lake of Symphonia” jawab Yuuko pelan.
“dimana tempatnya?”
“Misa, bisa kamu teleport kan kami ke Gunre?”

“bisa, tunggu sebentar.. Gate!!” dari telapak tangan Misa keluar cahaya putih yang membesar dan membentuk gerbang.
“Silahkan masuk” ajak Misa menarik tangan Yuri.

= Gunre, the Academy of Spiritual art =

“ngapain nih kesini? Ini tempat merubah job mage ya?” Tanya perempuan berambut pink dengan panah di punggung nya yang terlihat kagum melihat setiap atas gedungnya ada orb yang melayang.
“ini salah satu kota yang memiliki dungeon di dalam kotanya, di 4 sisi arah kota ini yang berbentuk kotak memiliki tower, dan tower ke 3 terdapat Lake of Symphonia” jelas Yuuko di tengah perjalanannya.

“tower or lake?” Tanya Nac bingung.
“di dasar tower itu terdapat Lake. Ryou mana?” Tanya Yuuko setelah melihat kebelakang.
“Charge Arrow” Misa melepaskan anak panahnya kearah seseorang yang sedang berada di kios. Anak panah itu melesat dan menatap kayu di rumah itu. Kayu akibat anak panah itu bolong dan menembus sampai belakang kios itu.

“lebih baik aku menjaga jarak kepada para perempuan di sini” batin Ryou setelah merayu wanita dengan pakaian yang sama dengan Yuuko.
“kalaupun bisa menolongnya, mungkin ingatanya tidak kembali” ingat Ciel kembali perkataan kakaknya saat menebas-nebas monster di tower itu.
“ugh” desah Ciel sesaat lenganya terkena kuku dari monster berbadan manusia dan berkepala ular itu.

“ugh! Uagh!” Ciel memuntahkan darah dari mulutnya. Ciel melihat lenganya terdapat cairan berwarna ungu yang bercampur dengan darahnya.
Cure” Ciel memutarkan pisaunya dan memejamkan mata, keluar cahaya putih di sekitar Ciel. Darah yang bercampur racun itu keluar dengan sendirinya dari bekas luka di lengan Ciel.

“Die!” ucap Ciel pelan dengan berlari ke arah monster itu.
“kalian siap?” Tanya Yuuko seraya mengeluarkan tongkat dari dimensi lain.
“ini untuk dungeon lvl 70, dan lvl kita rata-rata masih 50 dan hanya aku yang mencapai 64.” Jelas Nac setelah membaca peringatan di pintu depan gerbang tower itu.
“tenang ada aku yang akan melindungi kalian” jawab Ryou mengeluarkan perisai dari cahaya.

Ryou membuka gerbang tower itu dan masuk di barisan pertama. Ryou mendapati jam besar yang berputar bersamaan dengan suara rapuh yang mengitari jarum jam itu.
“kita kebawah?” Tanya Ryou  melihat tangga di depanya.
“santai, ini masih belum dungeon. Masih ada 2 tangga lagi baru kita sampai di lantai bawah tower ini, monster itu cuman ada di lantai bawah.” Jawab Yuuko mendahului Ryou.

Speed Up!” keluar sayap putih di sekitar sepatu milik Misa, Yuri, Yuuko, Nac dan Ryou. Kaki mereka terasa ringan dan mereka berjalan dengan kecepatan tinggi. Ryou berjalan di barisan pertama dan menuruni tangga satunya lagi dan disusul oleh Misa, Nac, Yuuko dan Yuri.

“perasaanku tidak yakin akan ini” ucap Ryou setelah melihat gerbang yang dipenuhi aura kegelapan.
“ini demi teman kita” tegas Yuri menepuk pundak Ryou.

Attack Up! Angelus! Defense Up! Speed Up! Blessing! Gloria! Lex Devina! Magnificat!”

“what the hell, Misa aku tidak yakin kamu Cleric”
“maaf, aku… Priest sekarang.”
“congratz sudah merubah job mu.” Lanjut Yuuko.

“ORE SANJOU!! Aku merasa bersemangat!!” teriak Ryou dengan aura yang mengitarinya.
“its awesome, gerakanku lebih cepat dari biasanya” ucap Nac memuja Misa.
Muka Misa memerah dan tersenyum kecil.
“GO!!”

= Gunre Third Tower, Basement 1st Floor. =

“he? Kok sepi?” Tanya Ryou bingung melihat angin melintas di depanya menghempas kekosongan tempat itu.
“sepertinya baru saja ada yang mendahului kita” ucap Yuri setelah memeriksa botol potion yang masih basah.
“Ciel!” ucap Yuuko spontan.
“kenapa dengan Ciel? Kangen ya?” sindir Misa di depan Yuuko.

“iyalah!! Eh, maksudku ngak!! Sapa tau aja dia juga kemari!!” jawab Yuuko dengan nada terbata-bata.
“its perfectly quite.” Lanjut Ryou setelah melihat sekitar yang kosong. “itu portal untuk lantai selanjutnya.” Tambah Ryou.

= Gunre Third Tower, Basement 2nd Floor. =

“Setan!!! Di tempat ini juga sepi!! Orang macam apa yang membunuh semua makhluk di sini!!” kesal Ryou mendapat hal yang sama di lantai atas.
“sebaiknya kita bergegas.” Ajak Yuuko berlari mendahului yang lain. “eh?” teriak Yuuko terjatuh tersandung batu di depanya. Yuuko terjatuh dengan posisi terpungkur.
“ah..” desahnya memegang pinggulnya.

“I love this one!!” teriak Ryou melihat pakaian yang menyelip di bagian bawah tubuh Yuuko.
“kyaa!!” teriak Yuuko membenarkan posisinya.

Blasting Arrow” di tangan Yuri keluar cahaya merah yang memutari anak panahnya.

“he?”
“akhirnya bisa melihat petasan ya Nac?”
“iya ==’” jawab Nac melihat tubuh Ryou terbakar.

“may I?”
Yuri menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Misa.

Heal.. aku bisa menyembuhkan tubuhku sendiri” sindir Ryou mencoba beranjak setelah terbakar.

Freezing Arrow

“sebaiknya kita bergegas” ajak Yuri berjalan dengan mata tertutup. Misa menjulurkan tanganya membantu Yuuko berdiri dan berjalan menyusul Yuri yang telah di ikuti Nac.
“itu bagaimana?” Tanya Yuuko tanganya menunjuk ke arah belakang.
“biarkan saja dia!” jawab Yuri singkat setelah mengetahui maksud Yuuko yang menunjuk ke arah Ryou yang di membeku dan ditinggal sendiri.

= Gunre Third Tower, Underground 1st Floor =

“ugh, mereka banyak sekali” ucap Misa terkejut melihat ghoul dan skeleton dengan armor dan senjata yang berjalan tanpa arah.
Nac berlari ke arah Ghoul dan loncat, Nac mengunakan tanganya untuk berpijak dikepala Ghoul itu  dan memutarkan tubuhnya menjorong kedepan.

Whirlwind” Nac memutarkan badanya seraya menebaskan pedangnya ke arah monster-monster di sekitarnya. Putaran tubuh dan pedang Nac mengakibatkan angin berwarna kuning mengitarinya.

Fire Spin!” Nac berlari dan mengesekan pedangnya di poros angin yang berputar dasyat itu. Dari pedangn Nac keluar api berwarna ungu searah dengan gesekan pedangnya. Api itu tertarik dan membakar habis semua monster yang tertariknya.
“Nac kau keren!!” salut Misa melihat bayangan tubuh seseorang di tengah angin yang mulai menghilang dan di antara armor-armor dan tubuh-tubuh monster yang berjatuhan di sekelilingnya.
“shit!” ucap Nac setelah matanya melirik kebelakang tubuhnya.

Arrow Shower!” Yuri melepaskan 1 anak panah keatas segerombolan monster itu. Sekejap anak panah yang tadinya 1 berubah menjadi 1000 dan menusuk kepala-kepala monster itu seketika.
“useless!!” lanjut Nac melihat segerombolan dibelakangnya menghampiri mereka.

BlasterMind!” ucap Yuri seraya menutup telinganya. Dari anak panah yang tertancap di kepala monster itu mengeluarkan cahaya merah dan meledak, dari asap ledakan itu keluar raungan monster yang menembus atap-atap dan menghilang.
“Yuuko, bisakah kamu lebih cepat? Mereka mulai mendesak kita” Tanya Misa yang bingung harus mensupport Nac dan Yuri.
“thanks, Storm Gust!” dari atas monster-monster itu keluar symbol berwarna biru laut. Sesaat dari symbol itu, menyatu dan keluar butiran-butiran salju yang turun di sekitar monster itu. Salah satu butiran salju itu mengenai baju milik Skeleton sesaat butiran salju itu menempel dan membekukan sekujur tubuh Skeleton itu.
“GROOAARR!!” teriakan kesakitan monster itu sebelum membeku. Dalam sekejap arena itu dipenuhi bongkahan es yang didalamnya terdapat monster yang membeku. Bongkahan es itu satu per satu hancur dan menjadi debu berwarna putih.
“ah, expnya menyenangkan.” Ujar Yuuko melihat debu di depanya.
“Nac awas!!” teriak Misa melihat sesosok werewolf melompat kearahnya.

Shield Boomerang
Mata Nac tebelalak melihat perisai melayang dan menebas werewolf itu menjadi 2. Perisai yang tercipta dari cahaya itu berputar dan kembali ke arah perisai itu muncul.
“Yuri apa yang kamu lakukan!! Aku hampir mati tau!!” kesal Ryou setelah perisainya kembali ketanganya.
“Wanna try some?”
“nope!” jawab Ryou cepat.
Kaki kecil Yuuko beranjak dari tempat semula menuju depan gerbang  selanjutnya. “setelah ini, baru kita sampai ke Lake.” Lanjutnya melihat tanda kepala tengkorak berbentuk rusa bertanduk 3 di atas gerbang itu.

= Gunre Third Tower, Underground 2nd Floor =

“hh,hh.” Desah seseorang berjalan perlahan seraya menahan tubuhnya dengan tanganya yang bersandar di dinding.
Orang itu mengakat kakinya untuk beranjak pelan, langkah demi langkah orang itu meneruskan perjalananya.
“what..the hell” ucap Ryou terbata setelah melihat dungeon yang baru di masukinya.
“aku bahkan tidak dapat melihat portalnya.” Lanjutnya seraya mengamati ruangan yang berbentuk kotak dan banyak monster berkumpul di tengah.

“portalnya berada tepat di tengah-tengah ruangan ini.”  Kata perempuan berambut panjang dan beberapa pakaian tipis yang menutupi beberapa anggota tubuhnya.
*geesh*”aku lupa beli gemstone.” Tambahnya setelah melihat persediaan gemstone nya.
“apa boleh buat. Red Gemstone..” gemstone ditangan Yuuk melayang kecil, dan berputar membelah menjadi 2. Serpihan gemstone itu berputar dan menjadi bola kecil di depan Yuuko.
“ini mungkin tidak akan membunuh semua, Nac Ryou selanjutnya aku serahkan pada kalian”
Nac mengangkat sarung pedangnya. “biarkan aku saja” pinta Ryou seraya memegang dagang pedang Nac.

Arrow Shower!!” Yuri melepaaskan 2 anak panahya ke langit-langit.
“Red Gemstone Release!! Flame Dragon!!” dari serpihan gemstone itu keluar api berwarna biru yang menyambar dan melayang berputar. Sesaat ujung dari api itu membentuk muka naga yang memutari anak panah milik Yuri.
Anak panah itu terbakar dan jatuh menjadi 2000 anak panah yang ujungnya berelement api. Naga api itu memutari segerombolan monster itu dan mengitari keatas. Sesaat skill milik Yuuko itu menjatuhkan badanya dan menatapkan ke tanah. Dari area yang dilewati naga itu keluar semburan api berwarna biru.

“Die!!” teriak Ryou yang telah loncat dari atas menuju di tengah-tengah monster itu yang terbakar.

Grand Cross!!” Ryou menancapkan pedangnya ketanah dan mencabutnya kembali. dari tanah yang di tancapkan pedang oleh Ryou membentuk retakan berbentuk silang dan mengeluarkan cahaya putih yang membakar semua monster di sekitarnya.

= Lake of Symphonia =

Tepakan kaki orang itu berhenti setelah melihat seseorang yang awalnya terhalangi oleh monster yang telah terbelah.
“kau mencari ini?” Tanya orang dibalik monster yang telah jatuh itu seraya mengangkat sebotol kaca kecil di tanganya.

Aqua, Benedicta” ucap Ciel melihat orang itu.
“kau pintar seperti biasanya,”
“berikan itu kepadaku.”
“oh, air yang bisa menolong kekasihmu hanya satu ini ya? Di sini terdapat banyak air kenapa kamu tidak mengambil sendiri?”
“jangan konyol.” Jawab Ciel dengan mata tajam kearah orang itu.

“hahaha, I see. Hanya air berwarna emas yang berada di tengah danau seperti ini ya yang bisa menyembuhkanya? Oh, dan kau mencari botol ini? Kau lambat.”
Mata Ciel melirik kearah monster yang tumbang itu. “Drake” batinya sebelum monster itu menghilang.
“siapa kau” Tanya Ciel seraya mengeluarkan dua bilah pisaunya.
“fool, you are no match for me” orang itu melepaskan topeng muka sedih dari mukanya.

“Loki..” ucap Ciel pelan dengan mata terbelalak melihat orang itu.
“senang ketemu chara lama Ciel?”
“Bastard!!” Ciel berlari ke arah orang itu.
Loki melemparkan botol berisi air yang di inginkan Ciel itu jauh keatas.
Ciel berputar dan menebaskan pisaunya kearah kepala Loki. “weak” ucap Loki yang menangkis serangan Ciel dengan pedang panjang ditanganya.

“How dare you change my character job!!” kesal Ciel melihat karakter lamanya tidak lagi berjob apa yang dia ambil sebelumnya.
Dari tangan kanan Loki yang semula keatas memegang muka Ciel. Dari tangan nya keluar  cahaya biru muda.

Back Sliding” Tubuh Ciel yang melayang tertarik kebelakang dengan sendirinya. Loki melemparkan cahaya dari tanganya tepat menuju kepala Ciel. Ciel menunduk dan menghindari cahaya itu.
Cahaya biru itu berputar kencang tepat di belakang Ciel dan membentuk bongkahan es tinggi. Tubuh Ciel menatap bongkahan es itu, dari bongkahan itu yang retak terkena tubuh Ciel menyerap tubuh Ciel didalamnya. “sigh, Frozen Age” kata Ciel pelan melihat tubuhnya mulai memasuki tengah-tengah bongkahan es itu.

“see ya.” Loki melompat dan menancapkan pedangnya ke tepat jantung Ciel sampai tertembus. Sesaat bongkahan es itu menjalar ke pedang Loki. Loki melepaskan pedangnya dan mengangkat tanganya untuk menerima Aqua Benedicta yang di lemparkanya tadi.

Dari kegelapan terdengar suara gesekan pedang yang cepat menuju arah Loki. Loki mengambil topengnya dan mengenakan kembali. “oh” respon Loki melihat Nac mengesekan pedangnya dengan berlari. Dari gesekan pedang Nac keluar api yang besar dan meningalkan jejak terbakar. Nac melepaskan gesekan pedangnya dan lompat berputar. 
Sesaat Nac berada di belakang Loki lalu menebaskan pedangnya yang masih tersisa api kegelapan itu. Api dari gesekan pedang Nac mengarah ke Loki. Loki mengesekan pedangnya yang berwarna hitam setelah api itu berada di depanya, api yang besar itu merambat kepedang Loki. Loki berputar dan membalas tebasan Nac dengan api di pedang Loki.

“Shadow Knight, interest” ucap Loki melihat mata Nac yang mulai memerah seperti darah.
“ugh” kaget Nac melihat pedangnya pecah saat bertatapan dengan pedang milik Loki. 
“interesting, Chain Spiral” Loki menusukan pedangnya ketubuh Nac berulang kali, dari mulut Nac keluar darah. Sesaat tubuhnya belum sempat terlontar dari dalam tanah keluar rantai yang mengikat tubuhnya.

“menarik, Thief dan Shadow Knight.” Ucap Loki melihat tubuh Ciel yang membeku dan tertancapkan pedang, dan tubuh Nac yang badanya berlumuran darah dan terikat rantai tanpa kakinya menepak di tanah.
“apa yang terjadi?” Tanya Ryou melihat tubuh Nac.
“Nnnnaaaaccccc!!” teriak Misa berlari menghampiri Nac.
“Nac!! Nac!! Bagaimana caranya melepaskan rantai ini?” Tanya Misa memegang rantai itu. Sesaat rantai itu mengeluarkan duri dari besi yang menembus tangan Misa.

“Kyyaaa!!” teriak Misa kesakitan.

Heal” Ryou menyembuhkan tangan Misa. Ryou mengangkat pedangnya. “Elemental Canceled” pedang putih milik Ryou mengeluarkan cahaya yang tidak terlihat. Ryou menebaskan pedangnya dan menghancurkan rantai yang mengikat Nac satu demi satu.
Tubuh Nac terlepas dari rantai itu dan terjatuh dengan mata tertutup dan darah di yang mengalir keluar dari tubuhnya.

Ressurection” keluar sayap putih dari punggung Misa dan Angel turun dari cahaya yang mengitari Nac. Sesaat Angel itu mengibaskan sayapnya ke tubuh Nac. Tangan Nac bergerak pelan dan matanya terbuka perlahan. Misa yang tau Nac sadar mulai memeluknya. “kamu bodoh.. aku takut.. bodoh” ucap Misa ditengah nangisnya.
“kenapa kamu menolongku?”

“bodoh!! Aku khawatir!!” teriak Misa dipelukan Nac. Nac melepaskan pelukan Misa.
“kenapa kamu tidak menolonya?”
“siapa?”
Nac melihat kebongkahan es itu. Tapi kegelapan mengitari area itu.
Sight” api kecil mengitar area itu.
Tongkat milik Yuuko terjatuh seketika bersamaan tubuhnya yang lemas saat melihat bongkahan es itu. Tangan Yuuko bergetar menutupi mulutnya.
“Ci..e..l..”
Ryou menepuk pundak Yuuko. “kita tidak bisa mengeluarkany…”
Sesaat dari kejauhan keluar peluru yang menembus dan memecahkan bongkahan es itu. Tubuh Ciel terhempas dan tergeletak jatuh. Pedang yang tertancap di jantung Ciel terlepas saat tubuhnya terhempas dengan posisi terlentang.

Ciel Bedroom, Night 01.04 A.M.

“sigh..” ucap Ciel melihat figure foto yang didalamnya terdapat foto dirinya dan Caissa.

Akami Highschool, Morning 07.00 A.m.

“aku dengar ada yang aneh dengan anak di kelas X-II?”
“yang aku tau itu perempuan”
Ciel berjalan dan mendengar setiap kata orang yang berada di sekitarnya. Ciel berjalan dengan mata sayu dan menelusuri lorong.
“hei,” seseorang melemparkan kaleng minuman kearahnya.
“thanks” Ciel menerima pemberian kakaknya itu.

“kamu berhasil menyelamatkanya ya? Yang aku tau tadi pagi aku melihatnya di kelasmu” Tanya orang berambut hitam itu.
Caissa? Oh, thanks” Ciel berlari di lorong koridor dengan semangat menuju kelasnya. Di ujung dinding tangan Ciel mengapai ujung dinding untuk menjadikanya poros tubuhnya berputar. Sesaat tubuhnya bertatapan dengan seseorang.
“ugh..”

“maaf” ucap perempuan itu.
Ciel mengangkat kepalanya dan di dapat perempuan itu yang terjatuh kebelakang, Ciel melihat dalam rok perempuan itu yang terangkat.
“Kyaa!!” teriak perempuan itu seraya menutup roknya.
“maaf, Caissa?” Tanya Ciel seraya menggulurkan tanganya.
Perempuan itu menerima tangan Ciel dan berdiri.

“ya? Siapa ya?” Tanya perempuan itu polos.

To be Continoued…

Jikai.. Archerion – the Forgotten one –

“ Can you, replace my heart?”
-      - Misa Annie -

0 komentar:

Posting Komentar