Blogger Backgrounds

Senin, 13 Desember 2010

Archerion Chapters 2


                                                        Archerion
                                                 One Shoot One Kill

*TAP* *TAP*

“hh…hh” resah seseorang di tengah hujan.

“!.. siapa itu!” teriak perempuan itu melihat bayangan seseorang yang menembus hujan. Sesaat perempuan itu melanjutkan pelarianya. Sesaat perempuan itu berhenti di antara pepohonan yang basah lembab.

“aku rasa dia sudah tidak me…” *STAB* Perempuan itu melihat badanya mengeluarkan darah. Sesaat pandanganya buram dan terjatuh.

Stelleon Cave`s…

*SPLASH* Terlihat monster tumbang terkena beberapa tebasan.

“Flame Strike lvl 3!!” Dari sebuah tongkat keluar peluru api yang menyambar monster-monster di depanya.

“Nice Spell Sankarea” puji seseorang setelah menebas monster berbentuk tulang.

“hihi, thanks Ciel… bagaimana? Apa masih belum dapat?” jawab Yuuko menutupi badannya.

“belum, isi mana point (MP) mu dulu.. aku akan tahan beberapa swarm…”

“ aku tidak membawa Health point (HP) potion, Mana Transferred” tangan Yuuko membentuk seperti orang memegang bola dari dalam tangan Yuuko keluar aura merah dan kemudian menjadi biru. Aura itu memecah dan menyebar ke seluruh tubuh Yuuko.

“ugh” Punggung Ciel terkena sebilah pisau dari monster itu.

“Ciel… maaf, Soul Linker lvl 2!!” Dari sisi Yuuko keluar cahaya putih yang menebas tulang-tulang itu.

“Skeleton Soldier sial, mereka banyak sekali… Enhance Poison lvl 4” Twins-Dagger milik Ciel mengeluarkan aura ungu yang menyelubungi senjatanya.

“Yuuko, Cover me.” Ciel  mengibaskan senjatanya.
“ok,”

*GROOAARR* Ciel melesat dan menebas secara berurutan satu demi satu Skeleteon Soldier yang mendekatinya. “kenapa tidak kamu bunuh saja langsung?” Tanya Yuuko Ciel hanya menebas Skeleton Soldier 3x setiap monster. “liat aja.” Jawab Ciel melirik Yuuko. “astaga… kamu pasti bercanda…” Yuuko melihat monster itu mati dengan sendirinya akibat racun yang di tinggalkan Ciel.

“Ciel awas!!, Flame Strike lvl 3!!” Yuuko melesatkan Spellnya ke arah monster itu. *BURN* “ups..” “sudah aku katakan, kalau belum bisa mengunakan spell dengan benar jangan diarahkan ke orang” kesal Ciel melihat tubuhnya terbakar.

Stellon Cave`s Floor 5…

“asik~”

“kenapa?”

Experience (EXP)nya kenceng banget” jawab Yuuko gembira.

“*swt* aku kira kenapa…” Ciel melihat sesuatu bergerak dengan kampak besar dan badan tulang. “Yuuko, itu Skeleton Orc Boss” tambah Ciel setelah memastikan monster mengerikan itu. “astaga menakutkan…” Ucap Yuuko secara spontan.

“apa kelemahan elementnya?” Tanya Yuuko wajahnya mengeluarkan keringat.

“ntah, orc ya… dia orc apa skeleton.. mungkin aja, coba cast spell tipe api..” perintah Ciel seraya menyiapkan senjatanya.

“Flame Hazzart lvl 2” Teriak Yuuko bersamaan keluarnya cahaya merah dari dalam tanah yang menyelimuti orc itu dan mengikatnya. Sesaat Spell Yuuko meledak.

“awe..som..e…” ujar Ciel melihat serpihan api yang berkilau diantara asap merah.

*ROOOAAR* teriakan Skeleton Orc Boss kesakitan. Orc itu melemparkan symbol di pakainya, dari symbol itu keluar lingkaran dan muncul tangan dari dalam tanah.

“dia, memanggil bantuan.” Ucap Yuuko tidak percaya apa yang di lihatnya.

“I see… kalau api tidak mempan.. Yuuko, Freezing Bolt ke arahku.”

“kenapa?apa kamu masi..” “sudah lakukan!!” Dengan sigap Yuuko mengecast spellnya. Yuuko menembakan es yang lancip ke arah Ciel. Ciel menghindar ke samping sesaat Ciel mengenakan sebilah Daggernya ke es itu. “Add Elemental Dagger” “Ciel? That’s Cool!” puji Yuuko melihat Dagger di tangan kanan Ciel beraura biru dan di kiri beraura ungu.

“can you…” Ciel menebas Skeleton Servants dengan daggernya beraura ungu. Monster itu berteriak kesakitan dan tubuhnya meleleh karena racun itu.

“see…” Ciel menebas Skeleton Servants lainya dengan dagger satunya, gerakan monster itu melambat setelah Ciel mengenakan senjatanya.

“my…” Ciel bergerak menghindar serangan Skeleton Orc Boss dan mengesekan senjatanya ke badan orc itu satu demi satu.

“Fate.” Ciel berhenti setelah mengesekan senjatanya ke tubuh orc itu. *SPLASH* badan orc itu keluar racun dan es yang membekukan darahnya dan menghanyutkan dagingnya.

“inikah keistimewaan Thife?? Menakutkan” batin Yuuko melihat Ciel jauh di depanya.

*TUK* Yuuko melihat sesuatu jatuh sesaat monster itu lenyap. “CIEL!! Lihat itu!!” teriak Yuuko memberitahukan sesuatu kepada Ciel. Ciel melihat ke tempat Yuuko menunjuk. “CARD!! Skeleton orc boss Card!!” tambah Ciel lagi. “ayo ambil Ciel!! Memang apa efeknya?” Tanya Yuuko dengan semangat.

“memberikan 3.3x Damage Critical dan 30% Chance Critical rate.” Jawab Ciel menghempas-hempaskan senjatanya untuk menghilangkan efek Posion dan Icenya.
Ciel mendekat menuju kartu itu.

“c,mon… come to papa…*DUG*” batin Ciel menahan detak jantungnya yang sangat kencang.

“Cmon,” tangan Ciel hampir mengjangkau kartu itu.

“I got you!!” kata dalam hati Ciel dengan semangat. Sesaat jarak tangan Ciel dan kartu itu sangat dekat..

=Disconnect=

*WTF!!! @^%@#%@%#* teriak Ciel sesaat tubuhnya tidak bisa bergerak.

“UAGH!!” Ciel melepaskan headphonenya dan melihat ac kamarnya yang masih menyala. “ini tidak mati lampu…” lanjutnya.
Ciel melihat seseorang menancapkan charger ponselnya dan melihat kabel hitam di dekat orang itu.

“AII!!! Apa yang kamu lakukan di kamarku!?” Tanya Ciel kesal.

“numpang charger ponsel kak, ponselku mati…” jawab perempuan mengenakan pakaian JHS dengan muka polos.

“Di kamarmu ka nada stop kontak!!” tambah Ciel kesal.

“oh iya!! Aku baru ingat.. Thanks neechan~” jawab adek kandung Ciel dengan melepaskan stop kontaknya dengan muka polos.

Tomorrow...

X-II Classroom`s…

*SRRRK*

“ohayo Ashigawa-kun..” sapa perempuan di dekat mejanya.

“pagi Sankarea..” jawab Ciel dengan muka lesu.

“kemarin kenapa off? Kartunya jadinya aku ambil deh :p” Tanya Yuuko.

“aku malas cerita…” jawab Ciel menundukan kepalanya.

“yo Ciel, kemarin oll terus ya?”

“kenapa kamu tau Nac?” jawab Yuuko seraya mengupas apel.

“aku oll kok kemarin, tapi statusnya aku bikin off hehe..”

“aku juga oll lho” tambah Misa.

“haha, kalian sibuk berpacaran sampai segitunya deh”  ejek Yuuko.

“ng.ngak!!! Ciel kenapa? Hayoo kamu apain?” Tanya Misa kepada Yuuko mencoba menutupi sesuatu.

“sabar Ciel, aku tau takdirmu… kamu memang kurang tampan, jadi wajar kalau di tolak…” ujar Nac menepuk pungung Ciel..

After School…

“well, aku sama Misa pulang cepat dulu ya? Aku tak tahan ingin cepat main nih… see ya, kalau mau ketemu… whisp me ya?” teriak Nac seraya berlari dan melambaikan tanganya.

“see ya…” Yuuko membalas lambaian tangan Nac dan Misa.

“Yuuko oll?” Tanya Ciel melihat Yuuko.

“iya dong, hihi..” jawab Yuuko seraya meninggalkan Ciel bermaksud untuk pulang.

“ya sudah lah, aku oll aja dari pada di rumah bengong..” batin Ciel melihat dirinya di tinggal di depan gerbang sekolah.

Ciel Houses…

“aku pulang…”

“kenapa sepi begini? Ai belom pulang?” batinya menelusuri lorong rumahnya. Ciel menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya. Dan di dapat adek nya sedang memainkan komputernya.

*sob* *sob* “mama, aku di jitak kak Ciel lagi *sob* *sob*” rintih Ai menelefon ibunya.

Hidden Country…

“Magna Clash!!” teriak seseorang mengesekan pedangya ketanah dan berlari dengan kecepatan tinggi melewati musuhnya. Dari dalam tanah keluar semburan api yang di buat oleh goresan orang itu.

Sankarea: Regroup at Moleria.

Magsilent: di?

Sankarea: middle.

“well, Misa Ciel sama Yuuko sudah menunggu kita di tengah Moleria” ucap Nac memasukan sebilah pedangnya.

“baiklah, kita pulang.. Teleportation!” Misa mengeluarkan cahaya biru yang berputar dan membentuk lubang.

Moleria City…

“mana mereka?” Tanya Misa mencari Ciel dan Yuuko.

“entah,” *DING*

Sankarea: Gommen, kita lagi di depan gerbang Savage Sewer.. kesini dong XD
Misa kembali mengaktifkan Teleportation menuju tempat yang di tuju Yuuko.

*ZUUNG* dari depan Yuuko keluar lubang aneh. Dari dalam lubang itu keluar Nac dan Misa.

“well, mau ngapain di sini?” Tanya Nac kepada 2 temanya.

“…”

“Yuuko, Ciel kenapa?” bisik Misa.

Yuuko menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya dan Ciel kemarin.
“oh, jadi kartu yang sudah kamu ambil, tidak bisa di berikan Ciel ya? Hihi” ucap Misa dengan nada agak keras.

“sabar Ciel, sudah aku bilang kamu kurang tampan… sabar ya…” Nac menepuk pungung Ciel (lagi)

“Tide Break!!” teriak seseorang menghujam Ciel dengan pedangnya. Pedangnya menancap di tanah dan mengakibatkan area sekitar retak.

“hey!! Apa-apa an kamu!” teriak Nac menahan badan Ciel.

“kamu pasti orangnya. Torrent Assault!!“Torrent Assault!!” Nac membalas serangan orang berambut ungu itu. Kedua pedang mereka saling bertatapan dan mengakibatkan area disekitarnya retak dan bergetar.

“Raven, cukupp..” perintah seorang wanita berambut merah muda dari kejauhan..

To Be Continued..

0 komentar:

Posting Komentar