Blogger Backgrounds

Sabtu, 25 Desember 2010

Archerion Chapters 4

Archerion
Turning the Tide
“Nac!! Hentikan!!” teriak Misa dari bangku penonton.
Nac hanya melirik kearah Misa sebagai tanda respon-nya. Nac kembali mengayungkan pedangnya kearah Ciel.
“aku tidak ingin melawanmu Nac.” Ucap Ciel datar.
“tch, kenapa? Apa karena aku lemah!? Apa kamu yang terlalu kuat!?” teriak Nac penuh amarah.
“nope, coz we are friends”
“Ciel, apa yang kamu pikirkan?” batin Yuuko seraya menahan Misa.
“BUKTIKAN DI PERTARUNGAN INI!!” Nac berlari dan memutar-mutarkan pedangnnya. Ciel melompat dan mengarahkan pedangnya tepat kearah Ciel. Dengan mudahnya Ciel melompat kebelakang saat pedang milik Nac tertancap di depanya.
“Divine Stomp” ucap Nac pelan. Sesaat dari tanah yang tertancapkan pedang Nac itu keluar cahaya hitam gelap yang mengarah kearah Ciel. Ciel yang masih melayang terkejut melihat serangan Nac itu. Tanpa pikir panjang Ciel membalikan. tubuhnya dan menancapkan salah satu daggernya tanah dan memutarkan tubuhnya.Ciel melihat sinar gelap itu terus dan mengenai salah satu puing. Puing itu roboh dengan seketika.
“Burning Soul!” Nac menarik pedangnya yang tertancap di tanah kearah depan dengan kuat, mengakibatkan tanah-tanah yang bergesekan dengan pedang Nac membelah dan mengeluarkan percikan api berwarna gelap. Nac melepaskan tarikan pedangnya kearah Ciel, percikan api itu dengan cepat menebas tubuh Ciel, Ciel terpental dan menatap salah satu puing itu.
“bankit kau!!” teriak Nac mengetahui Ciel belum kalah. Ciel mencoba bangkit dengan memegang dadanya yang terkena serangan dari Nac. Darah mengalir begitu deras dari dada Ciel akibat luka yang di buat Nac.
“Nac! Aku mohon hentikan!!” teriak Misa dalam tangisnya.
“Speed Up!” dari tangan Nac keluar sinar hitam yang kemudian masuk kearah kaki Nac.
“Nac bisa nge-support diri sendiri?! Yang aku tahu, Knight tidak ada skill itu!!” ucap Yuuko bingung.
Dengan sekejap Nac berada di samping Ciel dan hendak menebasnya. “so…” ucap Ciel melihat Nac disampingnya. “apa?!” Nac menghempas hempaskan pedangnya berkali-kali dan Ciel menghindar dengan satu tangan didadanya. “2nd Job, Shadow Knight, right?” lanjut Ciel saat Nac berada tepat dibelakangnya.
“Tch, lemah!” kesal Nac menghempaskan pedangnya lagi.
“Cabut senjatamu!! Cepat lawan aku!!” lanjutnya.
Ciel mengeluarkan Twins-Daggernya yang baru saja dia masukan kebelakang kantongnya. “jadi itu benar, kamu menghabisi 100 player dalam 10 jam huh?” Tanya Ciel mengingat apa yang pertama kali Ciel lihat saat Nac berada di Colosseum. “itu persyaratan untuk menjadi Shadow Knight right?” lanjutnya memutar-mutarkan daggernya.
“Shadow… Knight??! Astaga.. Nac..” ujar Yuuko tidak percaya apa yang dia dengar.
“memang, kenapa dengan shadow knight?” Tanya Misa dengan suara lemas.
Yuuko membuka sebuah kotak berwarna hijau yang berisikan daftar-daftar player dan jobnya, Yuuko mencari ketempat Shadow Knight. “see, player yang mengambil Shadow Knight hanya 3 orang, 2 orang lainya sudah ber-level 100 keatas, dan hanya Nac yang ber-level 45.”
“memang kenapa cuman 3 orang?”
“untuk menjadi Shadow Knight, player harus menghabisi 100 player mengunakan job pertama.. oh wait, Nac merubah jobnya… kemarin..”
“jadi… yang Nac katakana di atap sekolah itu… benar? Dia menghabisi 100 player, dengan menggunakan job Knight? NAAAC!!!” teriak Misa penuh rasa kesal.
“Aku benci kamu Nac!! Aku benci!! Aku tidak ingin mempunyai teman yang membunuh begitu mudah!!” lanjutnya. Air mata Misa menetes lebih kencang dari sebelumnya. Misa mnundukan kepalanya dan menahan air matanya dengan kedua telapak tanganya. Misa terjatuh, terduduk terpaku. Yuuko menurunkan badanya dan memeluk Misa.
“2nd Job Skills!! Buster Refoier!!” Tubuh Nac diselimuti kegelapan dan pedang yang di pegang Nac, di pegang kebelakang. Sesaat tubuh Nac bergerak dengan cepat dan mencoba menebas kearah Ciel. Ciel menghalau serangan Nac dan sesaat mencoba menyerang.
“see,!!” Nac bergerak kekiri kanan dengan cepat.
“aku lebih cepat darimu!!” Nac menambah kecepatannya.
“dan aku lebih kuat darimu!!” Nac menghempaskan pedangnya kearah Ciel. Ciel melompat dan menggunakan pundak Nac sebagai pijakanya. Nac melihat kearah Ciel yang melayang bebas diatasnya.
“Twins…” “2nd Job Skills!! Sorrow Bash!!” Ciel yang ingin melepaskan skillnya terhenti saat Nac melepaskan skillnya terlebih dahulu. Dari bawah Nac keluar symbol gelap, dan diatas Ciel keluar gumpalan asap hitam. Mata Ciel terbelakak melihat asap gelap itu. Nac mencabut pedangnya dan menancapkanya kembali kedalam symbol dibawah Nac. Sesat dari gumpalan asap di atas Ciel mengeluarkan api yang besar dan melesat kearah Ciel.
“Ciel!!” teriak Yuuko melihat tubuh Ciel terkena semburan api berwarna hitam itu.
Dari asap itu keluar seseorang yang terjatuh bebas, di sekeliling tubuh orang itu mengeluarkan asap. “its over?! Ternyata kamu ..” ucapan Nac berhenti saat tubuhnya ditancapkan Twins-Dagger dari belakangnya.
“bagaimana bisa?! Dia kan.. lagi terjatuh.. sekarang kenapa dibelakangku..” Batin Nac terkejut. Nac melepaskan tubuhnya dari pisau Ciel dan menghindar jauh.
“its Enough to have fun!!” “Shadow Mode!! Artemia Rise!!”
“kyaaa!!” teriak Misa dan Yuuko saat angin gelap menghempas mereka.
Tubuh Nac diselimuti kegelapan yang pekat. Mata Nac berubah hitam, dan bola matanya berwarna merah darah.
“jadi… ini kekuatan Shadow Knight?” ucap Ciel bingung.
Dari kedua tangan Nac keluar listrik hitam dan berbentuk pedang. “Ciel, time to die” ucap Nac diseklilingi aura hitam.
“!!” Ciel terkejut melihat Nac menghilang diikuti ledakan yang dashyat dari pijakanya.
Nac menghempaskan pedang kirinya kearah Ciel, Ciel yang terkejut mencoba melompat kedepan dan membalik tubuhnya. Nac berputar dan berpacu kepada 1 pedang di tangan kirinya, dan menghempaskan pedang kananya kearah Ciel. Ciel mencoba menghidari tebasan Nac itu. Ciel melompat kembail dan Nac berputar kembali untuk menghempaskan pedang di tangan kirinya.
“ugh” desah Ciel menahan ledakan didepanya saat Nac berpindah tempat lagi. Nac kembali menghempaskan pedangnya dari belakan tubuh Ciel. Ciel menahan tebasanya dengan Twins Daggernya. “agh!!” teriak Ciel saat tubuhnya menatap tanah dank arena tekanan serangan Nac, membuat sekeliling tanah dibelakang Ciel retak.
Nac menancapkan pedang di tangan kirinya yang bebas ketubuh Ciel. “Argh!!” Ciel kembali teriak kesakitan.
“Nac!! Jangan siksa Ciel!!” teriak Yuuko kepada Nac.
Retakan tanah dibelakang Ciel semakin membesar saat pedang Nac menembus tubuh Ciel dan tertancap ditanah. Ciel mengangkat pedangnya keatas. Dari air mata Yuuko mengalir saat melihat Ciel tertancap dan tidak sadarkan diri.
Tubuh Yuuko lemas dan jatuh dengan pandangan kosong. Misa meletakan kepala Yuuko kedadanya dan memeluknya erat.
“see… kamu sudah tidak berdaya Ciel” ucap Nac dalam senyum jahatnya.
Jari Ciel bergerak pelan, Nac yang kesal melihat Ciel masih tersadar melemparkan tubuh Ciel ke atas. Darah yang keluar dari tubuh Ciel bersebaran di sekeliling Nac.
“2nd Skills Job!! Artemia, Angels Blade!!” Teriak Nac seraya melemparkan salah satu pedangnya dan mengenai pipi Ciel. Dengan kecepatan penuh Nac menebas Ciel dan meninggalkan 1 pedang yang di bawanya di angkasa. Nac menebas Ciel dan mengambil pedang satunya, lalu menebasnya dan mengambil pedang 1nya.. Tubuh Ciel terpental sesaat Nac menebasnya bergantian. Nac menebas Ciel dari bawah dengan kedua pedangnya dan pindah diatas Ciel.
“DIEE!!” teriak Nac seraya mengankat kedua tanganya. Mata Ciel yang tertutup, terbuka saat pedang Nac mengarah kejantungnya.
“kemana dia!” Tanya Nac bingung melihat Ciel yang didepanya menghilang. “ini tidak mungkin dia bisa bergerak secepat ini, ini tidak didarat.” Lanjutnya
“its that all?”
Mata Nac terbelalak tidak percaya Ciel berada di belakangnya, Ciel melemparkan pisaunya dan menebas Nac, lalu melempar pisau yang dia bawa dan mengambil pisau lainya lalu menebasnya kembali seperti yang dilakukan Nac.
“Yuuko!! Ciel, dia melakukan Skill-nya Nac” teriak Misa tidak percaya melihat Nac tertebas saat turun dari langit.
Ciel menebas Nac dari bawah dan menghilang kearah belakang Nac. Sesaat Ciel melihat tubuh Nac, dibelakang tubuh Nac keluar Angeli berwarna putih dan memberikan aura putih kepada Nac. Ciel melirik kearah Misa, dan melihat Misa mengeluarkan sesuatu. Ciel tersenyum dan membalik pisaunya, lalu menebaskan kearah Nac dengan dagangnya.
Nac terhempas dan terjatuh di tempat Ciel tergeletak tadi. Nac mencoba bangkit. “kekuatan bukan segalanya,” ucap Nac seraya meletakan pisaunya dileher Nac yang sedang tergeletak. Aura disekeliling Nac  menghilang, seraya Nac tidak percaya apa yang terjadi kepadanya. Ciel menjauhkan pisaunya dari leher Nac lalu memasukan kedalam kantong dibelakangnya.
“Tch” gumam Nac, sesaat Ciel membalikan tubuhnya. Nac mengankat pedangnya dan mencoba menusukan pedangnya ketubuh Ciel.
“Protecvice” Sesaat pedang Nac hampir menyentuh tubuh Ciel, keluar lelaki yang menangkis serangan Nac dengan dari cahaya.
“Misa, Yuuko… apa yang terjadi?” Tanya perempuan berambut pink seraya berlari menghampiri Yuuko dan Misa yang terduduk lemas.
“Yuri… panjang ceritanya..” ucap Misa lemas.
Ciel menoleh melihat Nac. Mata Nac berhenti dan bola matanya bergetar melihat tatapan Ciel. “kau sudah kalah” ucap lelaki itu lagi.
“Raven” ucap Nac pelan.
“lihat,” Raven seraya menunjuk kearah Misa. “kalau saja dia tidak meng-heal kamu, kamu sudah kalah. Dia tetap berada di sisimu, meskipun kamu sampai seperti ini..” jelas Raven menghilangkan perisainya.
Mata Ciel berubah dan tubuhnya terjatuh tidak sadarkan diri. Nac menancapkan pedangnya seraya meletakan tubuhnya ke tanah.
“kenapa aku selalu kalah. Kenapa kamu begitu kuat.. kenapa Ciel begitu cepat” Tanya Nac kepada dirinya sendiri.
“well, kekuatan yang aku cari sama kamu berbeda, kamu kekuatan untuk membuktikan dirimu kuat dan untuk memusnahkan apa yang tidak di jalanmu. Tapi kekuatanku adalah kekuatan untuk melindungi Yuri.” Jawab Raven berjalan meninggalkan Nac. Nac melihat portal disekeliling tubuh Ciel. “dia off” ucap Nac seraya melihat kearah Yuri. Nac memutuskan untuk meninggalkan Ragnarok sekarang.
Ciel Bedroom, 23: 09 P.M.
Ciel melepas Headsetnya dan menutup jendelanya. “Hari yang melelahkan,” batinya.
Ciel merasakan getaran dari dalam celanya, Ciel mengambil barang itu. Dan terdapat…
Yuuko Calling…
“ya?”
“Ciel, bagaimana lenganmu?”
“sudah membaik kok”
“I see.. um.”
“kenapa?”
“gak, malam Ciel.. mimpi I..indah”
“malam Yuuko, btw.. siapa itu Indah?”
“tau ah!”
“kok di tutup?” Tanya Ciel kepada ponselnya.
Yuuko House Corridors, 23: 13 P.M.
“Gimana tadi pvpnya?” Tanya seorang perempuan di belakang Yuuko.
“seram kak, aku merasakan itu seperti nyata, aku takut teman temanku…” jawab Yuuko mengengam tanganya dan mendekatkan ke dadanya.
“tapi tertolong kan sama teman-temanmu yang lain?”
“iya, kok kak Ruka tau?” Tanya Yuuko bingung.
“sudah aku bilang sebelumnya kan, kakakmu yang pertama Kak Kiza kan GM, dan aku juga GM. Ke dua temanmu tadi bisa masuk dan kamu bisa masuk itu juga area situ aku hack biar kalian bisa melihat.” Jelas perempuan berambut ungu tua itu.
“oh iya! Aku lupa..”
“sudah sana tidur,”
X-II Classroom…
“kemana Ciel dan Nac?” Tanya Yuuko melihat Misa memakan rotinya.
“tidak tau, itu ada tas nya Nac aja” Jawab Misa seraya membagi rotinya.
Saat Yuuko dan Misa berbincang-bincang, datang seorang guru dan membawa 2 orang di belakanya.
“ini teman baru kalian!” tegas gurunya itu.
“itu” ucap Misa melihat Yuuko.
“Perkenalkan aku, Ryou Karasu, dan ini Yuri.”
To Be Continued…

Jikai, Archerion – White Christmas -

Well, I got some bad news guys, besok minggu saya ada acara sekolah, dan mengakitbatkan saya jauh dari internet 5 hari, so... saya tidak bisa bikin fict selama itu :). mungkin selama itu blog saya akan di pegang someone who I love :)..

0 komentar:

Posting Komentar